Mengenal LignoSat, Satelit Luar Angkasa dari Kayu yang Segera Diluncurkan

JAKARTA – Badan antariksa milik negara dan perusahaan swasta semakin gencar melakukan misi eksplorasi ke luar angkasa. Umumnya satelit dan satelit terbuat dari logam sehingga mampu kehilangan ruang.

Tak ingin ruang angkasa dan atmosfer bumi dipenuhi puing-puing, NASA mengembangkan satelit kayu bekerja sama dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Pesawat luar angkasa tersebut telah selesai dibangun dan akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Read More

Satelit Lignosat akan menjadi satelit kayu pertama di dunia dalam upaya menjadikan operasi penerbangan luar angkasa lebih ramah lingkungan.

Seperti diberitakan Wion, Senin (19/2/2024), satelit kecil tersebut dibangun oleh ilmuwan Universitas Kyoto bekerja sama dengan perusahaan kehutanan Sumitomo Forestry. Para ilmuwan percaya bahwa sifat biologis satelit membantu melindungi lingkungan bumi.

Saat ini, stratosfer bumi penuh dengan partikel logam, banyak di antaranya terbuat dari aluminium, termasuk satelit.

Astronot dan insinyur luar angkasa Jepang yang berbasis di Kyoto, Takao Doi, berkata, “Semua satelit yang kembali ke atmosfer bumi akan terbakar dan menghasilkan partikel alumina kecil yang melayang di bagian atas atmosfer selama bertahun-tahun. Pada akhirnya, hal itu akan berdampak pada Bumi. Mempengaruhi lingkungan.” Universitas

Meskipun dampak jangka panjang dari logam-logam ini saat ini belum diketahui, para ahli berpendapat bahwa logam-logam tersebut dapat merusak lapisan ozon bumi yang rapuh.

Dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan, para ilmuwan mencari alternatif dimana para peneliti di sebuah universitas di Jepang menemukan kayu yang mudah terbakar atau tidak mudah terbakar di ruang hampa udara. Namun, ketika kayu ini masuk kembali ke atmosfer bumi, dengan cepat berubah menjadi abu halus sehingga mengurangi kerusakan lingkungan.

Untuk memilih jenis kayu yang tepat, para ilmuwan mempelajari berbagai profil kayu sebelum memutuskan untuk menggunakan kayu dari pohon magnolia, yang terbukti paling kuat. Setelah berhasil menguji sampel kayu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) awal tahun ini, para ilmuwan mengumumkan bahwa satelit uji tersebut siap diluncurkan.

LignoSat, seukuran cangkir kopi, diperkirakan akan beroperasi di luar angkasa setidaknya selama enam bulan sebelum diizinkan memasuki ruang atas. Jika peluncuran Lignosat berhasil dan berkinerja baik di luar angkasa, hal ini dapat membuka jalan bagi penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi satelit.

Related posts