JAKARTA – Seringkali orang bertanya apakah ada makanan yang boleh disantap dalam waktu bersamaan? Beberapa orang pernah mendengar bahwa menggabungkan protein dan karbohidrat pada saat yang sama menyebabkan penurunan berat badan, namun sebuah penelitian yang diterbitkan sekitar 10 tahun lalu membantah gagasan tersebut.
Susan Bowerman, Direktur Senior, Pendidikan dan Pelatihan Nutrisi Seluruh Dunia, Herbalife, mengatakan konsep lain tentang kombinasi makanan, yang biasa disebut sinergi makanan atau pencocokan makanan, adalah mempertimbangkan cara kerja makanan tertentu jika dikonsumsi secara terpisah. Anggap saja sebagai nutrisi “satu tambah satu tiga”.
1. Sayuran berwarna-warni dengan sedikit lemak
Banyak buah dan sayuran mengandung senyawa yang disebut karotenoid. Ini adalah pigmen alami yang memberi warna pada makanan seperti tomat, wortel, dan bayam. Pigmen utamanya masing-masing adalah likopen, beta karoten, dan lutein.
Karotenoid berperan sebagai antioksidan dalam tubuh, itulah sebabnya buah dan sayur merupakan bagian penting dari pola makan sehat. Senyawa penting ini larut dalam lemak, artinya saat Anda mengonsumsi sayuran rendah lemak, tubuh menyerap lebih banyak karotenoid.
Oleh karena itu, menambahkan sedikit lemak sehat dari alpukat atau minyak zaitun ke dalam salad dapat membantu selada romaine, wortel, dan tomat menyerap karotenoid.
2. Vitamin C dengan sayuran dan biji-bijian yang kaya zat besi
Besi hadir dalam dua bentuk berbeda. Suatu bentuk yang disebut zat besi “heme” ditemukan pada ikan, daging, dan unggas dan lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi “non-heme” yang ditemukan dalam makanan nabati.
Jika Anda mengonsumsi vitamin C dengan sumber zat besi non-heme, tubuh Anda menyerap zat besi lebih baik dan tidak membutuhkannya dalam jumlah banyak. Vitamin C dalam jeruk atau tomat meningkatkan penyerapan zat besi sekitar tiga kali lipat.
