Joe Biden Tegaskan AS Siap Gempur China demi Kuasai Industri Otomotif

WASHINGTON – Pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan penyelidikan terhadap mobil listrik China untuk melindungi industri otomotif Amerika.

Seperti diberitakan RT, Gedung Putih pada Jumat (8/9/2024) menyebut kendaraan listrik atau mobil pintar China sebagai “ancaman keamanan nasional” dan mengklaim kendaraan tersebut dapat mengirim data kembali ke Beijing.

Read More

Secara khusus, Gedung Putih berfokus pada upaya untuk mengendalikan industri semikonduktor Tiongkok melalui perluasan kontrol ekspor.

Langkah tersebut dikatakan sebagai bagian dari upaya untuk mencegah perusahaan Tiongkok mendapatkan akses terhadap teknologi semikonduktor canggih dan peralatan manufaktur terkait di Amerika Serikat.

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menyebut langkah Gedung Putih sebagai strategi “halaman kecil dengan pagar tinggi”.

Sullivan menggunakan istilah ini untuk menggambarkan keinginan pemerintahan Biden untuk membangun hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Tiongkok, namun tidak untuk terlibat dengan produk-produk teknologi tinggi.

Di masa lalu, Amerika Serikat terkenal dengan kebijakannya yang melindungi industri otomotif dan mengambil sikap “keras” terhadap kawan atau lawan.

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat tekanan politik untuk mendorong industri energi terbarukan, yang menyebabkan peningkatan permintaan global terhadap mobil listrik, baterai, panel surya, dan barang terkait lainnya.

Beijing menempatkan Tiongkok sebagai produsen dan pengekspor energi terbarukan terbesar, bahkan melampaui Jepang, yang telah menjadi pengekspor kendaraan listrik terbesar di dunia.

Meski mobil produksi negara komunis di Amerika dikenakan pajak sebesar 25 persen, namun harga tetap bersaing dan lebih murah untuk kendaraan sejenis. Jumlah kendaraan listrik buatan China juga meningkat di Amerika Serikat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *