Astronom Temukan Gelembung Galaksi Berukuran Miliaran Tahun Cahaya, Dipercayai Sisa Fosil Big Bang

netizennow.COM – Para astronom telah menemukan galaksi gelembung pertama berukuran miliaran tahun cahaya.

Gelembung galaksi ini diyakini merupakan sisa-sisa fosil Big Bang.

Read More

Para astronom menyebutkan lokasi galaksi gelembung ini berjarak 820 juta tahun cahaya dari Bumi.

Jika diukur, gelembung galaksi ini memiliki diameter satu miliar tahun cahaya, sehingga 10.000 kali lebih luas dari Bima Sakti.

Dikutip space.com, gelembung ini berada di jaringan galaksi dan disebut Ho’oleilana.

Struktur masif seperti Ho’oleilana diyakini muncul di alam semesta sebagai akibat dari riak-riak kecil di lautan materi panas, padat, dan sebagian besar seragam yang ada pada awal mula waktu.

Gelombang kepadatan ini, yang disebut Baryonic Acoustic Oscillations (BAOs), tumbuh ketika alam semesta mengalami Big Bang.

Diketahui juga bahwa gelombang-gelombang ini memunculkan struktur kosmik yang besar, sekaligus mempengaruhi distribusi galaksi.

“Kami tidak mencarinya. Ia sangat besar sehingga membentang di tepi sektor langit yang kami analisis,” kata pemimpin studi Brent Tully, astronom di Universitas Hawaii, dalam sebuah pernyataan.

“Seiring dengan meningkatnya kepadatan galaksi, ini adalah fitur yang jauh lebih kuat dari yang diperkirakan.”

“Diameter yang sangat besar, satu miliar tahun cahaya, melebihi ekspektasi teoritis,” katanya.

Tully menambahkan, jika pembentukan dan evolusi Ho’oleilana sesuai dengan teori Big Bang, maka BAO yang memunculkannya pasti lebih dekat ke Bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan bisa berdampak pada seberapa cepat alam semesta berubah dan berkembang. “Cangkang bulat yang memiliki hati” Ilustrasi galaksi gelembung yang jaraknya miliaran tahun cahaya disebut Hožoleilana. (Space.com)

Ahli astrofisika di Komisi Energi Atom Prancis, Daniel Pomarede, mengatakan gelembung tersebut dapat dianggap sebagai “cangkang bulat yang memiliki hati”.

Di dalam jantung tersebut, katanya, terdapat superkluster galaksi Bootes, yang dikelilingi oleh kehampaan luas yang terkadang disebut “Ketiadaan Besar”.

Dikutip France24, cangkangnya berisi superkluster galaksi lain yang sudah diketahui sains, termasuk struktur masif yang dikenal sebagai Tembok Besar Sloan.

Pomarede mengatakan penemuan gelembung tersebut, yang dijelaskan dalam penelitian yang dia tulis dan diterbitkan di The Astrophysical Journal minggu ini, adalah “bagian dari proses ilmiah yang sangat panjang.”

Hal ini menegaskan fenomena yang pertama kali dijelaskan pada tahun 1970 oleh kosmolog Amerika Jim Peebles.

Dia berteori bahwa di alam semesta awal, ketika plasma panas, rotasi gravitasi dan radiasi menciptakan gelombang suara yang disebut osilasi akustik baryonik (BAOs).

Ketika gelombang suara melewati plasma, mereka menciptakan gelembung.

Sekitar 380.000 tahun setelah Big Bang, proses tersebut berhenti ketika alam semesta mendingin, sehingga gelembungnya membeku.

Gelembung-gelembung tersebut mengembang seiring dengan mengembangnya alam semesta, serupa dengan sisa-sisa fosil lainnya setelah Big Bang.

Para astronom sebelumnya mendeteksi sinyal BAO pada tahun 2005 dengan menganalisis data dari galaksi terdekat.

Namun gelembung yang baru ditemukan ini mewakili osilasi akustik unik pertama yang diketahui, kata para peneliti.

(netizennow.com/Whiesa)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *