Beragam Perilaku yang Wajib Dihindari Saat Berinvestasi: Tips Cerdas Pakar Keuangan

netizennow.com, JAKARTA – Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, masyarakat sangat membutuhkan investasi untuk mewujudkan impian di masa depan. Namun dalam berinvestasi memerlukan pemahaman, informasi yang memadai dan terpercaya mengenai strategi investasi agar masyarakat dapat dengan mudah mencapai tujuan investasinya di masa depan.

Head of Consumer Finance and Wealth Business Danaman Ivan Jaya mengungkapkan beberapa perilaku yang harus dihindari saat berinvestasi. Pertama, ada “perilaku kelompok” atau “mengikuti”, di mana investor membuat keputusan berdasarkan apa yang dilakukan orang lain, bukan analisis terperinci.

Read More

“Tapi percaya atau tidak, 95 persen masyarakat Indonesia ingin terlibat,” kata Ivan kepada jurnalis kelas Investasi 101: Bangun Masa Depan Finansial Anda di Menara Danamon Jakarta, Rabu (5/8/2024).

Perilaku lain yang harus dihindari adalah “ekspektasi yang tidak realistis”. Ingat, tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya, dan janji keuntungan tinggi tanpa risiko sering kali merupakan tanda penipuan.

Perilaku terakhir yang harus dihindari adalah jangan pernah berinvestasi melebihi kemampuan finansial Anda. Hanya gunakan dana yang tidak ditujukan untuk kebutuhan sehari-hari karena investasi dapat berisiko dan fluktuatif, terutama dalam jangka pendek. “Saya ingatkan, jangan pernah pakai kacang pinus,” kata Ivan.

Perlu diketahui bahwa dalam dunia investasi terdapat banyak instrumen berbeda yang dapat dipilih oleh investor. Pertama, aset fisik seperti emas dan real estate merupakan pilihan yang sulit karena nilai intrinsiknya stabil.

Di sisi lain, aset keuangan memberikan peluang di pasar modal yang mencakup dua kategori utama, yaitu pendapatan tetap, obligasi, yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit obligasi sebagai jaminan utang kepada pemberi pinjaman, dan instrumen seperti sukuk. Instrumen ini menjanjikan imbal hasil tetap berupa bunga dalam jangka waktu tertentu.

Kedua, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu perseroan terbatas, memberikan hak kepada pemegang saham atas bagian penghasilan dan kekayaan perseroan, serta hak untuk ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Selain itu, pasar uang merupakan bagian penting dari ekosistem investasi dimana individu atau lembaga dapat meminjam atau meminjamkan dana jangka pendek. Instrumen pasar uang meliputi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Letter of Credit (SPU), Deposito dan Obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Ketiga, investor dapat mendiversifikasi portofolionya sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangannya, karena sarana investasi utama yaitu deposito, obligasi, dan saham memiliki karakteristik dan tujuan investasi yang berbeda-beda.

Reksa dana di sisi lain adalah sarana investasi efisien yang dirancang untuk menghimpun dana dari investor dan dikelola oleh Manajer Investasi (IM).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *