Dosen UMJ Berpartisipasi dalam Muktamar dan Sidang Umum IUMS di Doha Qatar

netizennow.com, JAKARTA – Saiful Bahri, Ketua Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, mendapat kehormatan menghadiri Kongres ke-6 dan Sidang Umum Persatuan Muslim Internasional. Cendekiawan (IUMS) di Doha, Qatar, 6-11 Januari 2024. Acara ini dihadiri sekitar 1.000 ulama dari 92 negara.

Presiden IUMS, Dr. Salim Segaf al-Jufri dalam sambutannya mengatakan, tidak mudah melanjutkan acara dalam suasana dan kondisi masyarakat. Terutama tragedi kemanusiaan agresi brutal Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza yang telah berlangsung lebih dari 90 hari.

Read More

“Tantangan besar bagi umat Islam saat ini adalah umat Islam diserang oleh proyek hegemoni kekuatan global dan tantangan internal di dunia Islam, seperti perpecahan dan konflik sosial, urbanisasi sekolah agama dan tirani politik, kelemahan dan kemunduran ekonomi. ilmu pengetahuan dan budaya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2024).

Dikatakannya, hal tersebut menuntut umat Islam dan seluruh ulama untuk melipatgandakan upaya membangun, menyatukan, mendamaikan dan menghadapi musuh bersama serta mengarahkan kompas/perbaikan Islam demi kemajuan dan kebangkitan Umat Islam.

“Semua ini harus kita lakukan bersama-sama dengan penuh tanggung jawab untuk melindungi agama, memajukan kehidupan masyarakat dan melindungi situs suci Islam yang kita cintai,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal IUMS, prof. Dr. Ali Muhiddi Al Quradaghi menyampaikan beberapa poin penting yaitu perjalanan IUMS dari tahun 2004 hingga saat ini merupakan perjuangan untuk kepentingan ummat Islam. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi nilai-nilai karakter, terutama dari tokoh sentral menjadi devolusi.

Dia berkata. Mulai dari sosok pendirinya (Syekh Yusuf al-Qaradawi) hingga penguatan institusi. Min al-Muassis ila al Muassasiyah (peningkatan kapasitas). Syekh Qardawi Rahimullah telah menciptakan landasan organisasi yang kuat, sehingga IUMS harus memperkuat lembaga ini dengan berbagi peran dengan seluruh anggotanya.

Selain itu, IUMS juga telah mengeluarkan sejumlah fatwa yang sangat penting dalam menyikapi permasalahan ummat Islam di dunia, ujarnya.

IUMS harus melakukan perencanaan strategis perjalanan ke depan dalam menyikapi dan menghadapi isu-isu global saat ini, termasuk yurisprudensi ekosistem dan ekologi (fiqh al-bi’ah wal munakh), standardisasi kehidupan yang bermartabat bagi seluruh umat, isu-isu global. keadilan bagi umat Islam.

Selama lima hari, para ulama mengikuti sejumlah acara yaitu penerimaan laporan kegiatan lima tahunan IUMS dan renstra IUMS lima tahun ke depan, pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, serta anggota Amanah. . nasehat Selain itu, ada beberapa konferensi yang mengangkat topik-topik kontemporer, antara lain fenomena al-Ilhad (agnostisisme dan ateisme) dan al-Tadayun (pola keagamaan masyarakat), melindungi keluarga dalam damai atau perang di era peradaban yang tiada henti. , dengan kisah sukses dari berbagai negara, serta update dari dunia Islam dan Palestina.

Sekilas tentang Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional

IUMS sebagai Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional dan lembaga akademik independen yang sah mempunyai tujuan antara lain:

1. Berusaha menyampaikan risalah Islam

2. Membimbing umat Islam agar memahami secara benar prinsip-prinsip agamanya,

3. Terpeliharanya jati diri bangsa Islam,

4. Menjauhkan filsafat moderasi (vasatiya) dari ekstremisme yang dapat mengorbankan prinsip-prinsip kebangsaan.

IUMS bekerja keras demi persatuan nasional untuk meningkatkan efektivitasnya sesuai dengan aturan agama, terutama dalam konteks pembangunan dan kemakmuran dunia, dengan menekankan pentingnya mencapai hidup berdampingan secara damai dan penolakan kekerasan, penyebaran budaya toleransi dan pemajuan. budaya bersama. dengan nilai-nilai kemanusiaan dan sopan santun.

Asosiasi Ulama Muslim Internasional didirikan dan didirikan oleh Syekh Prof. oleh Dr. Yusuf al-Qaradawi pada tahun 2004 bersama para ulama syariah dan cendekiawan muslim dari berbagai negara. Dalam waktu yang relatif singkat, organisasi ini berubah menjadi salah satu organisasi terbesar di negara-negara Islam dan Arab, dengan lebih dari 90 ribu cendekiawan muslim dari berbagai aliran, termasuk Sunni (termasuk Asyari, Maturidi dan Atzari), serta Syiah dan Syiah. Ibadiyah yang menyetujui dan mematuhi IUMS AD/ART.

Keanggotaan IUMS terbuka bagi ulama dan cendekiawan Muslim yang pernah belajar di universitas syariah dan memiliki gelar akademis di bidang ilmu-ilmu Islam. IUMS juga menerima sebagai anggotanya orang-orang yang berkecimpung dalam ilmu syariah dan peradaban Islam serta menyebarkan pemikiran dan gagasannya di bidang tersebut melalui tulisan.

Dalam situs resminya, IUMS menyatakan tidak berafiliasi dengan negara atau kelompok mana pun dan tidak bermusuhan dengan pemerintah mana pun. Di sisi lain, IUMS berupaya membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak demi kesejahteraan Islam dan umat Islam.

Syekh Yusuf Al-Qaradawi, seorang ulama terkemuka Mesir, adalah pendiri dan ketua umum pertama IUMS. Tokohnya sebagai seorang mujtahid dan ulama modern berperan besar dalam mengembangkan kajian hukum Islam agar lebih relevan dengan kehidupan masyarakat modern. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pendapat dan fatwa beliau banyak dijadikan referensi oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk oleh banyak lembaga dan lembaga Islam di seluruh dunia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *