Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 167 Kurikulum Merdeka, Tabel 5.7

netizennow.COM – Bahasa Indonesia Kelas 7 Bahasa Indonesia Halaman 167 Jawaban.

Kunci jawaban ini dari buku bahasa indonesia kurikulum merdeka kelas 7.

Read More

Halaman 167 soal bahasa indonesia kelas 7 membahas tentang struktur teks.

Orang tua/wali dapat menggunakan kunci jawaban untuk membantu anak terbuka.

Lihat halaman 7 halaman 167 di bawah untuk jawaban bahasa Indonesia. Tabel 5.7 Analisis struktur kata

1. Apakah judul penulis menarik bagi pembaca?

Jawaban: Ya, judulnya membuat pembacanya senang.

2. Apakah penulis mengemukakan ciri-ciri unik masyarakatnya?

Jawaban: Ya, penulis menggambarkan ciri-ciri tokoh, misalnya bekerja keras meski dalam situasi sulit.

3. Apakah isi buku mudah dipahami?

Jawaban: Ya. Bahasa yang digunakan penulis bersifat komunikatif, seperti ajakan berbincang. Kalimat yang digunakan singkat dan padat sehingga mudah dipahami.

4. Apakah artikel ini mempunyai pesan bermanfaat yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: Ya, seperti yang dikatakan Pak Habibi di akhir artikel “…Belajarlah menghargai hal-hal baik dalam hidupmu dan belajar kuat dengan hal-hal buruk dalam hidupmu.” “Itu menyadarkan saya bahwa tantangan adalah peluang, bukan hambatan. B.J. Habibie, Kombinasi Pikiran dan Kehendak

Siapa yang tak kenal Bacharuddin Jusuf Habibi atau lebih akrab disapa B.J. Habibie? Beliau merupakan salah satu anak terkenal tipe ini yang terkenal dengan kearifannya tidak hanya di Indonesia namun juga di negara lain. Selain kepiawaiannya di bidang teknologi penerbangan dan pendiri metode Faktor Habibie, pria kelahiran Pare-Pare 25 Juni 1936 ini menjadi Presiden Indonesia ke-3.

Habibi dikenal sangat cerdas, senang menunggang kuda dan membaca sejak kecil. Apakah cukup masuk akal? Tapi tidak. Mari kita lihat lebih dekat perjalanan hidup Bapak Teknologi Indonesia.

Budidaya dan perjuangan

Habibie tumbuh dalam keluarga besar yang terdiri dari tujuh orang sepupu. Dia adalah anak keempat. Ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie, adalah seorang ahli pertanian. Ibunya, R.A. Marini Puspovardojo adalah seorang dokter spesialis mata. Namun, saat Habibie berusia 14 tahun, ia meninggal karena serangan jantung. Hal ini membawa perubahan besar dalam kehidupan Habibi. Tak hanya pindah ke Bandung, ia juga melihat perjuangan ibunya yang bekerja keras mencari uang.

Habibie melanjutkan studinya di kota barunya di SMAK Dago. Kemudian mengambil jurusan Teknik Mesin di Universitas Bandung, Indonesia, yang sekarang dikenal dengan nama ITB. Karena perjuangan dan tekad ibunya untuk sukses, Habibie melarikan diri ke Jerman dan belajar Teknik Penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule. Masa studi Habibi di Jerman berlangsung sekitar 10 tahun. Liburan kuliah merupakan kesempatan berharga bagi Habibie untuk mendapatkan uang untuk belajar, mengikuti ujian dan membeli buku. Pada tahun 1960, Habibie mendapat gelar Insinyur dari Technische Hochschule dengan predikat cumlaude atau keunggulan. Rata-rata Habibi saat itu adalah 9,5. Tanpa berhenti sampai disitu, Habibie langsung melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet de Fuer Maschinenwesen Aachen untuk memperoleh gelar doktor.

Perjuangan ini semakin sulit setelah menikah dengan Hasri Ainun pada tahun 1962. Habibie sering bepergian jauh untuk menghemat uang dan pulang larut malam meski sudah kuliah. Namun tentu saja perjuangan tersebut tidak sia-sia. Pada akhirnya, Habibie mampu memperoleh gelar doktor di bidang Ingenieur dari Technische Hochschule Die Facultaet de Fuer Maschinenwesen Aachen dengan predikat Summa cum laude atau nilai sangat baik. Skor rata-ratanya adalah 10!

Pengakuan dan penghargaan

Habibie menemukan cara untuk menghitung penampang, atau distribusi penampang acak ke dalam bidang atom. Rumus inilah yang disebut dengan faktor Habibie, salah satu keistimewaan Habibie yang paling terkenal, sehingga mendapat julukan Pak Aarik. Dengan kepiawaiannya tersebut, tak heran jika ia berhasil meraih banyak penghargaan baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 1967, Habibie mendapat gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar ITB serta Ganesha Praja Manggala, penghargaan yang diberikan oleh ITB. Habibie juga mendapat pengakuan besar dari organisasi internasional. Dari Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt, sebuah asosiasi penerbangan di Jerman, hingga Royal Aviation Society di London, Inggris, The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace di Prancis, Royal Swedish Academy of Engineering Sciences, dan Academy Teknik di Amerika Serikat. Habibie juga pernah dianugerahi Hadiah Nobel yaitu Edward Warner Prize dan von Kármán Prize.

*) Tanggung jawab:

Artikel ini ditujukan bagi orang tua untuk membimbing anaknya dalam belajar.

Sebelum melihat kunci jawaban ini hendaknya siswa menjawab sendiri, kemudian membandingkan cerita tersebut dengan hasil pekerjaan siswa.

(netizennow.com/Unita Rahmayanti)

Beberapa permasalahan terkait dengan kunci jawaban

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *