netizennow.com, JAKARTA – Laporan Proyek Transparansi Teknologi (TTP) mengungkap X mengizinkan puluhan individu dan kelompok yang dianggap teroris oleh pemerintah AS untuk berlangganan X Premium. Penemuan ini menyebabkan beberapa orang bertanya-tanya tentang kemungkinan X telah melanggar batasan pemerintah AS.
Berdasarkan laporan TTP, terdapat 28 akun X Premium milik individu atau kelompok yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional oleh pemerintah AS. Beberapa akun tersebut adalah akun milik dua pemimpin Hizbullah, akun yang terkait dengan kelompok Houthi di Yaman, serta akun media yang dijalankan oleh pemerintah Iran dan Rusia.
X Premium adalah produk berlangganan dari X yang memungkinkan pengguna memverifikasi akunnya. Akun X Premium memiliki fitur tanda centang biru. Untuk menggunakan layanan ini, pengguna X Premium harus membayar biaya berlangganan bulanan atau tahunan.
“(Penemuan) ini menunjukkan bahwa 2024).
Tak hanya itu, X juga ditandai karena melanggar aturan komunitas yang mereka buat. Berdasarkan aturan ini, X melarang individu yang disetujui oleh pemerintah AS untuk berlangganan X Premium.
TTP juga menemukan bahwa tayangan iklan juga muncul pada unggahan yang dilakukan oleh beberapa akun premium milik individu atau grup yang dilarang di versi AS. Hal ini menunjukkan bahwa individu atau kelompok yang dilarang juga mendapatkan manfaat dari program bagi hasil X.
Aturan mengenai verifikasi akun di Twitter atau X berubah drastis setelah media sosial tersebut dibeli oleh Elon Musk. Sebelumnya, tanda verifikasi centang biru hanya diberikan kepada pengguna Twitter yang telah memverifikasi identitasnya.
Tanda centang biru dapat…
