Makanan yang Bisa Percepat Penuaan, Jangan Asal Santap

netizennow.com, JAKARTA – Berbeda dengan usia kronologis, laju pertambahan usia biologis dapat berbeda-beda pada setiap orang. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk gaya hidup seperti pola makan.

“Penuaan biologis adalah penurunan bertahap sifat fungsional pada tingkat seluler dan molekuler, yang dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, termasuk pola makan,” kata ahli gizi Top Nutrition Coaching Daniel Crumble-Smith RD, seperti dilansir Eat This Not that pada Rabu ( 31 Januari 2024).

Read More

Hal senada diungkapkan ahli gizi pembinaan nutrisi papan atas lainnya, Marilyn Perez RDNLD. Menurut Perez, jenis pola makan yang dapat memperlambat penuaan biologis adalah pola makan dengan antioksidan, asam lemak esensial, vitamin, mineral, dan serat.

Di sisi lain, ada juga makanan yang bisa mempercepat proses penuaan biologis. Diet ini merupakan diet tinggi makanan olahan, gula, lemak tidak sehat, tambahan garam atau natrium, dan alkohol.

Menurut Perez, pola makan seperti itu dapat merangsang peradangan kronis dan stres oksidatif, mengganggu kesehatan usus, bahkan memicu masalah metabolisme. Faktor-faktor tersebut kemudian mempercepat hilangnya sel, mengganggu fungsi organ, dan meningkatkan risiko penyakit terkait usia.

“Dan berkontribusi terhadap percepatan (penuaan) penuaan biologis,” kata Perez.

Sayangnya, banyak makanan dan minuman populer di masyarakat yang justru bisa mempercepat proses penuaan biologis. Berikut ini lima makanan dan minuman, antara lain:

1. Gula jagung

Beberapa orang tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan sarapan di pagi hari. Dalam kasus seperti ini, biji-bijian seringkali merupakan solusi yang efektif. Namun, usahakan untuk menghindari sereal kemasan yang tinggi gula.

Konsumsi gula berlebihan, terutama di pagi hari, dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah secara cepat. Hal ini memaksa tubuh melepaskan insulin lebih cepat untuk mengatur kadar gula darah.

Seiring berjalannya waktu, fluktuasi kadar gula darah dan produksi insulin yang tinggi dapat memicu resistensi insulin dan meningkatkan stres oksidatif. Kedua kondisi tersebut mempercepat proses penuaan pada tubuh.

2. Sosis

Sosis dan daging merah olahan lainnya tinggi lemak jenuhnya dan sering kali mengandung bahan pengawet seperti nitrat. Keduanya dapat merangsang peradangan kronis dan stres oksidatif dalam tubuh, yang kemudian mempercepat penuaan biologis.

“Faktor-faktor ini mempercepat penuaan sel dan meningkatkan risiko penyakit terkait usia seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker,” kata Smith.

Di sisi lain, mengonsumsi olahan daging merah juga dikaitkan dengan pembentukan senyawa yang dapat merusak DNA dan protein. Kerusakan ini dapat mempercepat proses penuaan biologis.

3. Soda dan minuman manis

Konsumsi soda dan minuman manis seperti teh manis secara teratur dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Pasalnya, jenis minuman tersebut relatif tinggi kalori dan gula.

Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan pada tubuh. Selain itu, kelebihan gula juga dapat merangsang pembentukan produk akhir glikasi lanjut (AGEs). Belum lagi, limun juga diketahui mengandung asam fosfat yang dapat menghambat penyerapan kalsium.

Kondisi ini dapat menurunkan kepadatan mineral tulang dan meningkatkan risiko berbagai masalah seperti osteoporosis dan patah tulang terkait usia.

4. Makanan yang digoreng

Berbagai gorengan, termasuk nugget dan kentang goreng, mengandung lemak trans yang tinggi. Kadar lemak trans pada gorengan bisa tinggi jika minyak yang digunakan untuk menggoreng sudah digunakan beberapa kali.

“Lemak trans ini berkontribusi terhadap peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang merupakan proses yang mempercepat penuaan sel dan meningkatkan risiko penyakit terkait usia seperti penyakit jantung dan diabetes,” kata Smith.

5. Keripik kentang

Sarapan yang sangat populer ini sungguh menyenangkan. Namun, kebiasaan ngemil keripik kentang bisa meningkatkan usia biologis Anda lebih cepat. Hal ini karena keripik kentang yang diproduksi secara komersial sering kali dimasak dengan minyak yang tidak sehat dan suhu tinggi. Karena proses ini, keripik kentang memiliki proporsi lemak trans yang tinggi.

Paparan suhu tinggi pada makanan bertepung seperti kentang juga dapat menyebabkan pembentukan akrilamida. Akrilamida dianggap sebagai zat yang berpotensi karsinogenik atau karsinogenik dan dapat menyebabkan kerusakan sel dan proses penuaan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *