Pemkab Kudus Gagas SMP Khusus untuk Siswa Miskin Berprestasi

netizennow.com, KUDUS – Pemerintah Daerah Kudus (Pemkab, Jawa Tengah) menggagas pendirian sekolah menengah pertama (SMP) yang khusus menerima siswa berprestasi dari keluarga berpenghasilan rendah tanpa dipungut biaya.

Nantinya, para siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu ini akan mengikuti berbagai program untuk meningkatkan studinya, seperti les privat dan kesempatan mengikuti berbagai kejuaraan, kata Bergas Kathursasi Penangungan, Pj Gubernur Kudus, usai serah terima pendidikan. putus sekolah dan membantu siswa dari keluarga miskin di Quddus, Jumat (29/12/2023).

Menurutnya, sekolah itu bisa menjadi perguruan tinggi bagi masyarakat miskin. Menurutnya, hal ini merupakan respon terhadap banyaknya siswa berprestasi yang berasal dari keluarga berpendapatan rendah yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan terbatasnya kesempatan mengikuti berbagai kompetisi.

Ia berharap usulan ini dapat diikuti. Ia menegaskan, pembangunan tersebut juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan gedung bekas SMP 3 di Jalan Lukmono Hadi Kudus yang saat ini sudah tidak digunakan.

Ditambahkannya, selain menampung warga kurang mampu, siswa juga ditampung di asrama, sehingga seluruh makanan, sandang, dan perlengkapan serta perlengkapan sekolah ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Quds.

“Nantinya kami juga akan bekerjasama dengan SMK. Alhamdulillah sudah ada yang memberikan program beasiswa, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk tingkat SMK,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Quds Harjuna Widada mengakui usulan sekolah gratis bagi warga miskin dan berprestasi telah ditindaklanjuti. “Kami baru saja mengadakan rapat koordinasi dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) tingkat SMA Kudus yang dipimpin oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kudus,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemkab Kudus juga telah memberikan dukungan anggaran sebesar Rp500 juta pada tahun anggaran 2024 untuk penyusunan studi kelayakan dan detail engineering design (DED).

“Kami juga melibatkan akademisi agar gagasan sekolah gratis khusus bagi masyarakat miskin yang mempunyai nilai tinggi dapat terwujud,” ujarnya.

Ia berharap dengan menyesuaikan kapasitas pendanaan sekolah dari APBD dengan anggaran yang ada, kita bisa menentukan kesesuaian gedung dan daya tampung siswa.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *