Pengantin Gelar Pernikahan Sederhana karena Ogah Ngutang, Seserahannya Bumbu Dapur

netizennow.com, Jakarta – Setiap orang mempunyai kesukaannya masing-masing dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan. Apa pun pilihannya, dalam keadaan apa pun hal itu tidak boleh membebani kedua belah pihak. Pernikahan sederhana yang viral di TikTok ini bisa jadi salah satu inspirasinya.

Alih-alih kado dengan berbagai merek, pengantin asal Malaysia bernama Siti Masnida Abdul Malek memilih bumbu dapur sebagai kado pernikahannya. Kepada mStar (dikutip Selasa, 16 Januari 2024), Nida, sapaan akrabnya, mengaku menghabiskan uang sebesar 50 ringgit (sekitar Rp 166.000) untuk mengisi tujuh keranjang kiriman.

Read More

Pengantin pria mengembalikan hadiah tersebut dengan membawa lima nampan yang juga berisi bumbu dapur senilai 85 ringgit (sekitar Rp 283.000). “Keputusan untuk memberikan bumbu dapur itu merupakan keputusan bersama suaminya,” kata perempuan berusia 34 tahun itu.

Ia melanjutkan: “Karena saya tipe orang yang suka memasak, kami memutuskan untuk menggunakan bumbu kering saja karena mudah dan tidak boros. Kami tidak ingin mengikuti kebiasaan menempatkan barang-barang pribadi yang jauh lebih mahal. “Kami sudah punya segalanya.”

Menurut Nida, upacara pernikahan bersama suaminya Yusri (35) juga berlangsung sederhana dan hanya berlangsung satu kali di kediaman mereka di Manchis, Bentong, Pahang. Diunggah ke TikTok, Nida memamerkan delivery tray berisi bawang bombay, kentang, melon, jahe, kunyit, lengkuas, dan jeruk nipis.

Lalu ada nampan suvenir pernikahan yang berisi kecap, biskuit, dan bubuk kari. Ada juga nampan berisi ikan sarden, asam jawa, teh hijau, santan dan aneka bumbu, minyak dan tepung.

Dengan anggaran yang semakin ketat, Nida bahkan tidak menyewa penata rias atau fotografer profesional untuk Happy Day yang berlangsung pada 31 Desember 2023. Ia berkata: “Kami hanya mengadakan satu upacara pernikahan. Namun suami saya menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli bahan-bahan untuk pesta kami, termasuk perlengkapan yang kami beli satu kali dan dibagikan.”

“Ada banyak manfaat melakukan hal seperti ini dalam hal penghematan biaya,” tambahnya. “Makanan dan meja disiapkan sendiri. Menunya juga bisa bervariasi jika disiapkan oleh warga dan keluarga. Penata rias dan fotografer juga berteman.”

“Kami beruntung karena mempunyai teman yang menggunakan ponsel mahal untuk memotret acara kami. Total pengeluaran untuk acara tersebut sekitar lima ribu ringgit (sekitar Rp 16,7 juta),” kenangnya.

Wanita yang menjalankan bisnis biskuit Lekor bersama suaminya ini mengatakan bahwa gaun pengantin dan gantungan baju putih yang mereka kenakan di hari pernikahan mereka dibeli di toko setempat dengan harga kurang dari 600 ringgit (kira-kira hampir Rp 2 juta).

Saat Nida bercerita lebih lanjut mengenai konsep pernikahan terjangkau, ia mengaku keputusan tersebut sulit diterima oleh keluarga kedua belah pihak. Namun, setelah dia dan suaminya menjelaskan bahwa kehidupan setelah menikah membutuhkan biaya yang lebih besar, rata-rata anggota keluarga setuju dengan pendekatan mereka.

“Awalnya pihak keluarga, baik laki-laki maupun perempuan, agak menentang. Namun ketika mendapat penjelasan, mereka menyambutnya. Saya tahu ada orang yang membicarakannya, tapi kami tuli,” jelasnya.

Lanjutnya: “Kelebihan uang ini bisa kita simpan untuk keadaan darurat. Kami baru saja kembali dari bulan madu di Sabah. Kami senang bisa berlibur dan alhamdulillah kami masih punya uang dan tabungan. Yang lebih penting, kami tidak punya hutang.”

“Saran saya kepada mereka yang terinspirasi tapi takut mengikuti ide kami: Anda hanya perlu sedikit tekad. Melawan arus dengan tekad. “Ubah mentalitas yang mengatakan bahwa pernikahan membutuhkan banyak biaya, sementara kita bisa menghemat banyak biaya,” ujarnya.

Sebaliknya, pernikahan anak dengan pimpinan pesantren sebelumnya sempat menarik perhatian warga dunia maya, terutama karena nilai mahar pernikahannya.

Dalam video yang dibagikan akun @estehmanisya pada 8 Desember 2023, tertulis pengantin wanita adalah putri pertama Pimpinan Pondok Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya, Jawa Barat, Syekh Akbar Muhammad Faturrahman. “MasyaAllah Happy Wedding Neng Qu🥹🫶🏻”, demikian bunyi caption unggahan yang dimaksud.

Rekaman tersebut menunjukkan kedatangan pengantin pria dan upacara pernikahan berlangsung. Disebutkan, mahar pernikahan tersebut berupa seperangkat perlengkapan salat serta uang tunai senilai Rp500 juta dan logam mulia seberat 500 gram (sekitar Rp533 juta menurut perhitungan per Rabu 20 Desember 2023).

Setelah dinyatakan sah, pengantin baru masuk ke kamar dan mereka berfoto. Keduanya terlihat saling berpelukan sebelum menuju tenda resepsi. Mereka tampak mengenakan beberapa pakaian pernikahan. Rekaman yang telah dilihat hampir lima juta kali pada saat penulisan ini mendapat berbagai komentar.

“Masya Allah, ini hanyalah contoh yang baik untuk mencontoh Rasulullah yang memberikan mahar yang besar,” kata salah satu dari mereka, sementara yang lain berkomentar, “Setelah menikah, langsung umrah.”

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *