Rapat Paripurna DPR Setujui 9 Nama Anggota Badan Supervisi OJK

netizennow.com, Jakarta – Hari ini, Selasa (12/05/2023), Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar rapat paripurna. Salah satu agenda rapat paripurna DPR RI adalah laporan Komisi

Sembilan anggota Dewan Pengawas OJK periode 2023-2024 terdiri dari Agustinus Prasentyantok, Eddie Purnavan, Diffi Johansia, Siddhartha Uthama, Moh. Jufrin, Hernavan Bekhti, Dididas Nordiatmoko, Tito Sulistio dan Candra Firey Ananda,” kata Amir Uskara, Wakil Ketua Komisi XI DPR.

Read More

Pada Rapat Paripurna DPR RI ke-10 masa Sidang Kedua masa sidang 2023-2024, laporan Komisi XI telah diterima dan sembilan nama disetujui.

Amir menjelaskan, Komisi XI DPR RI melakukan serangkaian langkah seleksi calon anggota BS OJK periode 2023-2028. untuk periode.

Pertama, pada tahun 2023, tepatnya pada 25 September, dalam rapat internal Komisi XI, dipastikan jumlah anggota BS OJK sebanyak sembilan orang. Komisi

Tahun 2023 November 15 Pimpinan DPR melayangkan surat kepada Menteri Keuangan selaku koordinator Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) perihal permintaan pengajuan nama calon anggota Badan Pengawas PJC dari pemerintah elemen. Memasuki tahun 2023 Pada tanggal 20 November, Pimpinan DPR menerima surat dari Menteri Keuangan perihal pengajuan usulan calon anggota BS OJK dari unsur pemerintah.

“Tanggal 22 November 2023 Komisi dan tes yang benar,” ujarnya.

Selain itu, pada tahun 2023, tepatnya pada tanggal 22 November, Pimpinan DPR mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan terkait permintaan penambahan nama calon anggota BSOJK dari unsur pemerintah, yang ditanggapi Menteri Keuangan pada tahun 2023. November 27 Anggota BS OJK dari unsur pemerintah.

Komisi Tahun 2023 27-28 November Proses penjaringan calon anggota BS OJK di komisi ke-11 DPR RI diakhiri dengan pengambilan keputusan dalam rapat internal komisi.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan keberhasilan Indonesia dalam menopang perekonomian nasional di tengah tekanan perekonomian global yang tidak menentu.

“Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, kami memperkirakan dengan baik, kami tidak mengalami kejutan atau guncangan apa pun. Padahal, kami telah mempersiapkan langkah-langkah maju dalam pelaksanaan tugas yang berada dalam kendali dan wewenang kami. “Faktanya, di tengah ancaman perekonomian global, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat tetap berjalan dengan baik,” kata Mahendra dalam sambutannya pada acara CEO Networking 2023 bertema “Mencapai Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Kerjasama Berkelanjutan” di Jakarta, Selasa.

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen tahun-ke-tahun dan ctoc sebesar 5,05 persen di tengah perlambatan perekonomian global, perubahan iklim dan jatuhnya harga ekspor utama, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Acara ini diselenggarakan OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam rangka memperingati 46 tahun pembaharuan pasar modal Indonesia.

Inarno Djajadi, Direktur Jenderal Pengawasan Pasar Modal, Derivatif dan Bursa Batubara OJK, Ogi Praatomijono, Kepala Asuransi OJK, Pengawasan Penjaminan dan Dana Pensiun, Kepala SRO turut serta dalam kegiatan tersebut. , yang dihadiri oleh lebih dari 500 eksekutif dan pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia.

Mahendra juga menguraikan beberapa strategi penting untuk mempertahankan aktivitas perekonomian, termasuk meningkatkan kerja sama, prediktabilitas, dan disiplin dalam agenda reformasi di sektor jasa keuangan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik.

“Kata kunci dalam kondisi ini adalah kerjasama yang harmonis. Kami memastikan agenda reformasi sektor jasa keuangan atau lembaga dan pemangku kepentingan mana pun dijalankan dengan baik atau tidak. “Dalam hal ini, saya mengumumkan reformasi yang dilakukan OJK untuk mendukung seluruh sektor jasa keuangan untuk mencapai potensi Indonesia yang sebenarnya,” kata Mahendra.

Menurut dia, OJK telah mengambil berbagai langkah dan kebijakan untuk mendorong seluruh sektor jasa keuangan tetap tumbuh. Di bidang pasar modal, OJK menerbitkan Peraturan OJK No. 18 tentang penerbitan surat utang dan persyaratan berbasis keberlanjutan. Aturan ini memperluas jenis efek yang dapat ditawarkan melalui penawaran umum.

Selain itu, OJK mulai menerapkan perdagangan karbon pada tahun 2023. 26 September. Di bidang transisi dan dekarbonisasi, OJK akan menyempurnakan kerangka peraturan yang ada berdasarkan ISSB IFRS S2, yang mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan risiko fisik dan transisi akibat perubahan iklim saat menyiapkan rencana transisi.

Kegiatan CEO Networking 2023 menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama yang kuat antara OJK sebagai regulator, pelaku pasar, dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan dinamika global yang tidak menentu.

Kami berharap peningkatan sinergi antara regulator, CEO dan seluruh pemangku kepentingan akan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia yang lebih cepat di masa depan dan berkontribusi terhadap kemajuan perekonomian Indonesia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *