Sebelum Aaron Bushnell, Aksi Bakar Diri Telah Dilakukan Sejak Beberapa Dekade Lalu

netizennow.com, JAKARTA — Pilot Angkatan Udara AS Aaron Bushnell membakar dirinya pada Minggu (25/2/2024) di depan Kedutaan Besar Israel di Washington, AS. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk protes terhadap genosida di Palestina.

Mengenakan seragam militer, pemain berusia 25 tahun itu melakukan streaming langsung di Twitch sebelum melakukan aksinya. Dia mengatakan bahwa dia “tidak ingin berpartisipasi dalam genosida lagi” dan “Bebaskan Palestina!” setelah menyalakannya.

Bushnell dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal. Apa yang dilakukan Bushnell adalah memprotes pendudukan Israel yang masih berlangsung di Gaza, Palestina.

Meski serangan Israel ke Palestina sejak akhir Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 29.000 warga Palestina, namun jumlah korban sejak awal pendudukan lebih tinggi. Sementara bantuan militer AS ke Israel dalam beberapa tahun terakhir diketahui berjumlah sekitar 3,3 miliar (Rs 51,89 triliun) setiap tahunnya.

Tindakan “bakar diri” serupa dengan yang dilakukan Bushnell telah dilakukan dalam beberapa dekade terakhir, menurut NPR pada Rabu (28/2/2024). Langkah ini biasanya ditujukan untuk menyuarakan keluh kesah dan menarik perhatian masyarakat dunia.

Michael Biggs, sosiolog di Universitas Oxford yang mempelajari protes bunuh diri, mengatakan: “Insiden bakar diri yang mengejutkan dan mengerikan telah diberitakan dalam berita dan efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai penyebab.”

Upaya tersebut nyatanya berhasil menarik perhatian publik terhadap apa yang ingin disampaikan pelaku. Biggs menjelaskan bahwa keberatan untuk bunuh diri adalah cara untuk mengatakan bahwa penulisnya benar-benar depresi. Karena jika mereka tidak bahagia dan tertindas, mereka tidak akan rela mati dengan cara yang begitu menyakitkan.

Sejarah protes bakar diri telah didokumentasikan di beberapa negara. Salah satu aksi pertama terjadi pada tahun 1963. Seorang biksu Buddha bernama Thich Quang Duc membakar dirinya di jalanan Saigon, Vietnam untuk memprotes diskriminasi anti-Buddha yang dilakukan pemerintah Vietnam Selatan.

Liputan acara tersebut dan foto ikonik yang diambil oleh jurnalis Malcolm Brown menjadikannya acara yang terkenal di dunia. Bahkan, hal itu menarik perhatian Presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy.

Di negara-negara Eropa Timur, beberapa orang juga melakukan pembakaran diri sebagai protes terhadap Uni Soviet. Beberapa diantaranya pernah mengadakan protes serupa di India dan Korea Selatan.

Beberapa warga Tibet baru-baru ini membakar diri mereka sebagai protes atas kekuasaan Tiongkok atas Tibet. Setidaknya 159 warga Tibet telah melakukan aksi bakar diri di Tibet dan Tiongkok sejak tahun 2009, menurut kelompok advokasi nirlaba Kampanye Internasional untuk Tibet.

Tindakan bakar diri juga berperan penting pada awalnya…

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *