netizennow.com, Jakarta – Kabar peluncuran smartphone baru Realme C67 membuat penasaran para pembaca saluran Tekno netizennow.com pada Senin 11 Desember 2023.
Bocoran Realme C67 mengungkap video teaser terbaru yang dibagikan perusahaan.
Melalui video tersebut, Realme sepertinya ingin memberikan detail desain dan fungsi utama Realme C67.
Selain informasi yang dipublikasikan mengenai Realme C67, para pembaca channel Tekno netizennow.com juga ingin mengetahui kabar pemerintah yang menggunakan notifikasi untuk memata-matai pengguna Google dan Apple.
Tak hanya itu, kabar lain yang menjadi sorotan pembaca adalah Eropa menjadi benua pertama di dunia yang membuat undang-undang terkait penggunaan AI alias kecerdasan buatan.
Berikut informasi lengkap berita yang dibaca di kanal Tekno netizennow.com, hingga Senin 11 Desember 2023.
Realme bersiap menggebrak pasar global dengan peluncuran smartphone barunya, Realme C67.
Perusahaan telah membagikan video teaser baru yang memberikan gambaran tentang desain dan fitur-fitur canggih perangkat.
Dari gambar video terlihat Realme C67 memiliki desain yang sangat ramping, dan tidak menggunakan braket plastik seperti kebanyakan ponsel lainnya.
Desain belakang perangkat memiliki modul kamera kapsul kecil sehingga memberikan sentuhan elegan. Pilihan warna hijau dikonfirmasi dalam teaser.
Melansir GizmoChina, Senin (12/11/2023), peluncuran Realme C67 5G di pasar India dijadwalkan pada 14 Desember 2023.
Sedangkan Indonesia akan menjadi lokasi peluncuran global pertama smartphone tersebut. Namun Realme belum membagikan tanggal pasti terkait peluncurannya ini.
Dalam teaser yang dihadirkan model India dan Indonesia, terlihat perbedaan pada konfigurasi kamera ponsel ini.
Di India, kamera Realme C67 menggunakan suara surround di bagian atas, sedangkan versi india menggunakan pengaturan kamera ganda dengan suara Mini Capsule 2.0.
Meski belum diumumkan harga resminya, perkiraan banderolnya diperkirakan berkisar Rp 2 hingga 3 jutaan.
Baca informasi lebih lanjut di sini.
Kabar mengejutkan diungkap Senator Amerika Serikat (AS) Ron Wyden. Ia mengatakan, pemerintah memantau operator telepon di Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, Senin (12/11/2023), pemerintah sedang menyelidiki pengguna Apple dan Google melalui notifikasi aplikasi.
Dalam suratnya kepada Departemen Kehakiman, Senator Ron Wyden mengatakan bahwa “lembaga pemerintah asing telah meminta pengungkapan data dari Alphabet – induk Google – dan Apple.”
Wyden mengatakan, “karena informasi di ponsel pintar, seperti email, pembaruan berita, dan media sosial dikirim oleh server Apple dan Google.”
“Data dapat mengungkapkan informasi tentang bagaimana orang menggunakan aplikasi tertentu,” jelas Ron Wyden dalam suratnya.
Ron Wyden sendiri mengungkapkan kekhawatirannya dengan mengatakan bahwa Google dan Apple memiliki peran penting dalam memungkinkan pemerintah memata-matai pengguna.
Dia mengatakan pemerintah bisa memaksa Apple dan Google untuk menyerahkan data atau informasi tersebut, sama seperti mereka bisa dipaksa untuk membagikan informasi sensitif lainnya.
Baca informasi lebih lanjut di sini.
Uni Eropa (UE) telah mencapai kesepakatan bersejarah dalam menciptakan undang-undang kecerdasan buatan (AI), menjadikannya benua pertama yang mengatur penggunaan teknologi AI.
Perjanjian ini memberikan kerangka yang jelas untuk layanan AI, termasuk ChatGPT yang populer, seperti dilansir GizmoChina, Senin (12/11/2023).
Meski sudah disusun, namun rincian undang-undang ini (UU Penggunaan AI) harus ditetapkan, dan diharapkan mulai berlaku pada tahun 2025 setelah melewati proses regulasi.
Eropa juga berupaya untuk menetapkan standar global dalam standar AI setelah fase pertama pada tahun 2021. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan AI generatif, Undang-undang penggunaan AI menjadi penting dan terus diperbarui.
Perundang-undangan AI di UE tidak hanya tentang pembuatan undang-undang, namun juga tentang respons terhadap bahaya AI, seperti kehilangan pekerjaan, pelanggaran privasi, dan potensi risiko terhadap kehidupan manusia.
Baca informasi lebih lanjut di sini.
