Anak 13 Tahun Gagal Ginjal, Disebut-Sebut karena Sering Minum Manis dan Makan Mi Instan

netizennow.com, Jakarta Kasus gagal ginjal tidak hanya terjadi pada orang dewasa dan lansia, tetapi juga pada anak-anak. Dalam video yang banyak ditonton netizen di Tiktok, terlihat seorang pasien penyakit ginjal berusia 13 tahun.

Dalam video yang diunggah akun @bang_hady15 disebutkan pasien tersebut mengidap MIR dini dan dirawat di RSCM.

Read More

Di masa mudanya, MIR harus menjalani prosedur cuci darah rutin.

Ayah MIR dikutip dalam video Kamis (14/3/2024): “Dulu cuci darah, sekarang CAPD, cuci darah di rumah, cuci darah terisolasi.

Pertama, ayah saya mengatakan bahwa MIR tiba-tiba menjadi lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, diduga terjadi gagal ginjal. Penyakit ini pertama kali didiagnosis pada 29 September 2021.

“Dokter mengaitkannya dengan banyak minum minuman ringan dan makan mie kering serta siki siki (makanan ringan).

Akibatnya, MIR kini memerlukan dialisis terpisah di rumah setiap tiga jam.

Dalam konteks ini misalnya, ada pertanyaan; Apakah pola makan yang tidak sehat cukup menyebabkan gagal ginjal pada anak dan perlunya cuci darah?

Sesuai dengan pertanyaan di atas, Pringgudigdo Nugroho, Ketua Umum Perhimpunan Patologi Indonesia (PERNEFRI) menjawab. Menurutnya, tidak cukup bukti bahwa kebiasaan makan anak menjadi faktor predisposisi terjadinya gagal ginjal.

“Menurut data, tidak ada cukup bukti apakah perilaku tersebut berhubungan langsung dengan (gagal ginjal),” kata Pringgo kepada Health netizennow.com pada perayaan Hari Ginjal Sedunia Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara online, Kamis. (14/3/2024).

Jika anak-anak sudah mempunyai masalah ginjal seperti nefritis, kemungkinan besar mereka akan mengalami gagal ginjal.

Yang pasti pasien anak-anak, terutama penderita nefritis, juga mengidapnya.

Peradangan dan masalah ginjal dapat dikenali dari urin yang melepuh dan bengkak.

“Nefritis biasanya ditandai dengan pembengkakan pada selaput lendir hingga mengeras. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan dapat melakukan tes urin.

Gejala yang timbul pada MIR adalah kelemahan mendadak. Namun, tidak semua anak dengan gangguan ginjal bisa mengalami gejala tersebut.

“Gejala yang spesifik pada anak-anak sebenarnya tidak ada, biasanya sama dengan orang dewasa,” jelas Pringgo.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyakit ginjal kronis atau CKD tercatat menjadi penyebab 4,6% kematian global pada tahun 2017. Angka ini diperkirakan akan meningkat.

Penyakit ginjal kronis diperkirakan menjadi penyebab kematian kelima di dunia pada tahun 2040. Prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan gagal ginjal suatu saat nanti.

Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit ginjal kronis sebesar 0,38%. Pada tahun 2020, data registrasi PERNEFRI menunjukkan peningkatan sebanyak 61.786 pasien cuci darah. Penyebaran kumulatifnya adalah 130.931.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *