BERLIN – Sekelompok arkeolog dari Universitas Tübingen di Jerman mengumumkan bahwa mereka telah memecahkan misteri berusia 89 tahun.
Tim menemukan bahwa seorang anak berusia sekitar 1 tahun dimakamkan bersama nenek buyut keempatnya di sebuah pemakaman di Jerman.
Seperti dilansir Wion News, Kamis (14/12/2023), pemakaman tersebut terletak di dekat kota Tübingen, Jerman. Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1934 oleh seorang petani setempat.
Saat itu, para arkeolog menemukan sisa-sisa 26 orang terkubur di situs tersebut. Salah satunya adalah seorang wanita berusia sekitar 50 tahun yang dimakamkan bersama seorang anak berusia sekitar 1 tahun.
Selama bertahun-tahun, para arkeolog telah mencoba mengetahui hubungan antara wanita dan anak tersebut. Beberapa ahli percaya bahwa wanita tersebut adalah ibu dari anak tersebut. Namun, ahli lain meyakini wanita tersebut adalah nenek buyut keempatnya.
Baru-baru ini, para arkeolog dari Universitas Tübingen menggunakan metode analisis DNA untuk memecahkan misteri tersebut. Analisis DNA mengungkapkan bahwa wanita tersebut adalah nenek buyut keempatnya.
Penemuan ini penting karena memberikan wawasan baru mengenai praktik penguburan di Eropa pada masa Neolitikum.
Praktik menguburkan anak bersama nenek buyut keempatnya menunjukkan bahwa hubungan kekeluargaan sangat penting bagi masyarakat Neolitikum.
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa metode analisis DNA dapat digunakan untuk memecahkan misteri yang telah lama terlupakan.
