Dirut BPJS Kesehatan Ungkap 63 Persen Petugas Pemilu 2024 Punya Hipertensi

netizennow.com, Jakarta – Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan penyakit paling banyak diderita oleh petugas penyelenggara pemilu politik atau pemilu 2024.

Dari analisa, penyakit yang paling banyak ditemukan pada pekerja adalah penyakit darah tinggi yang mencapai 63%.

Read More

“Jadi setidaknya yang paling penting adalah tekanan darah pada 63% petugas ini.” Kemudian yang kedua penyakit jantung 26%, penyakit ginjal kronis 8% dan diabetes melitus 3%,” ujarnya Ali Ghufron saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Sementara itu, Ali Ghufron mengatakan, dari 7,9 juta pegawai terpilih, masih terdapat 278.495 orang yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“Tapi yang menarik adalah tingginya pengetahuan di antara 7,9 juta jiwa. Katanya, “Tesnya ada 6.825.951 atau 86,4%,”.

“Dari skrining sebelumnya, ada 398.155 orang yang berisiko terkena penyakit, yaitu 5,83% dari risiko skrining penyakit dan sudah kami informasikan dengan masuk ke dashboard, peserta atau masyarakat juga sudah kami informasikan, namun terbatas,” tambahnya. .

Setelah itu penyaringan terhadap petugas pemilu dilakukan berdasarkan berbagai preview. Misalnya, petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan primer (FKTP) berupaya memantau dan menyediakan produk yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Perwakilan di layanan FKTP berjumlah 12,7% atau 50.596 orang. Saat ini jumlah kunjungan mencapai 69.004.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, 84 pemimpin pemilu 2024 meninggal dunia.

“Jumlah korban meninggal dibandingkan pemilu 2019 yang di atas 500, kini lebih rendah dibandingkan sebelumnya, di KPU (Hasyim Asy’ari) jumlahnya 71 dari tanggal 14 hingga 18, dari Bawaslu ada 13 lainnya. Sebanyak 84 orang meninggal hingga saat ini,” kata Budi.

Meski berkurang sekitar 80% dibandingkan jumlah petugas yang gugur pada pemilu 2019, namun menurut Budi, satu kematian saja sudah terlalu banyak.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Herwyn Malonda mengatakan, hingga saat ini sudah ada 1.372 orang yang menjalani rawat jalan.

Diketahui, 1.077 orang masih dirawat di rumah sakit, 147 orang mengalami kecelakaan, 71 orang meninggal dunia, ditambah 13 orang menurut Komisi Pemilihan Umum (Bawaslu). Jadi total korban meninggal, seperti dituturkan Budi Gunadi, sebanyak 84 orang.

Korban luka dan meninggal mendapat ganti rugi dari Bawaslu. Hal itu sesuai Keputusan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023.

Kriteria orang yang menerima santunan adalah: Meninggal dunia dalam menjalankan tugas Kematian bukan karena bunuh diri. Manfaat karena cacat total, misalnya pada tubuh fungsi tubuh otak. Cacat karena berbuat salah.

“Santunan luka berat dan sedang, biaya meninggal dunia Rp 36 juta, pemakaman Rp 10 juta, cacat (cacat) Rp 16,5 juta, luka berat Rp 16,5 juta, luka ringan Rp 8.250.000” Dan saat ini masih proses pendataan. sedang berlangsung,” Herwyn menyimpulkan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *