Dokter Paru Ungkap Bahaya Vape Liquid Ganja yang Dikonsumsi Chandrika Chika

Reporter netizennow.com Rina Ayu melaporkan

Tribun News.com, Jakarta – Kasus narkoba yang menjerat Chandrika Chika asal Jakarta Selatan (Jaxel) tengah menyedot perhatian.

Read More

Pasalnya, Chika dan kawan-kawan kedapatan bergantian menggunakan ganja cair atau vaping ganja cair.

Dr. Erlina Burhan, SPP(K), dokter spesialis paru pada Departemen Pulmonologi dan Epidemiologi Pernafasan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengingatkan bahaya penggunaan uap atau uap ganja cair. minyak tetrahydrocannabinol (THC).

Ia mengatakan, penelitian yang dilakukan Universitas Michigan menunjukkan bahwa remaja yang menghisap ganja memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan paru-paru.

Remaja yang menghisap ganja dua kali lebih mungkin terkena mengi atau mengi, tulisnya di akun X, dikutip Jumat (26/4/2024).

Ganja cair dapat menyebabkan batuk kering mirip dengan merokok atau vaping.

Tidak berhenti disitu saja, Dr. Erlina mengatakan penggunaan vape mariyuana cair tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.500 orang berusia antara 13 dan 24 tahun menemukan bahwa pengguna nikotin, THC, dan rokok kombinasi (nikotin dan THC) lebih cenderung melaporkan kecemasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri dibandingkan rekan mereka yang tidak menggunakan rokok. .

“Pengguna vape THC lebih cenderung mengalami gejala kecemasan, dan kami memahami bahwa penggunaan ganja sendiri dapat menyebabkan masalah pada daya ingat, gangguan tidur, jantung berdebar, bahkan skizofrenia dalam jangka panjang,” ujarnya. Anggota Satgas Covid PB IDI dan Departemen Keahlian Manajemen Penyakit Menular PB IDI.

Sementara itu, bahaya konsumsi kacang manis adalah dapat menyebabkan batuk parah, mengi, dan sesak napas pada penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Ia mengatakan tinjauan penelitian yang diterbitkan antara tahun 2006 hingga 2021 menunjukkan bahwa rokok yang diberi rasa atau beraroma memiliki efek berbahaya.

Beberapa wewangian yang berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan paru-paru antara lain kayu manis, stroberi, dan mentol.

Efek yang paling sering dilaporkan adalah penghambatan biomarker proinflamasi dan peningkatan sitotoksisitas.

“Rasa ini dapat menyebabkan satu atau lebih efek samping: disfungsi mitokondria, kematian sel, produksi ROS, dan disregulasi sitokin inflamasi,” katanya.

Studi lain pada tahun 2019 yang diterbitkan oleh Cancer Prevention Research menemukan bahwa e-liquid, khususnya propilen glikol dan gliserin, dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru.

Orang yang merokok dua kali sehari selama sebulan dan tidak pernah merokok memiliki kadar propilen glikol dalam sistem mereka yang berhubungan dengan perubahan jumlah sel inflamasi di paru-paru, meski hanya ada sedikit perubahan.

Studi ini dipublikasikan di Epidemiology of Smoking-Related Lung Damage di Amerika Serikat.

Pada bulan Juni 2019, lebih dari 1.000 cedera paru-paru baru akibat merokok dikaitkan dengan penggunaan produk, atau EVALI.

Pasien mengalami dispnea, batuk, hipoksemia, dan kekeruhan udara bilateral pada pencitraan dada.

Kebanyakan pasien memerlukan perawatan intensif dan terapi steroid.

Pasien-pasien ini pulih dengan berhenti merokok, perawatan suportif, dan terapi steroid.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *