Penuh Perjuangan, Ini Kisah Mereka yang Berhadapan dengan Keganasan Kanker Paru

netizennow.com, JAKARTA—Hada Kusumegoro, putri Indro “Warkop” yang merawat ibunya yang meninggal karena kanker paru-paru, juga menyadari pentingnya dukungan selama menjalani pengobatan.

“Saya ingat suatu saat ketika ibu saya didiagnosis mengidap kanker paru-paru, dunia saya terasa seperti hancur seketika. Apalagi bagi seorang ibu baru. Tentu saja dunianya juga hancur. Tapi aku tidak bisa terus mengemudi dalam kecelakaan ini. “Ibu dan keluarga membutuhkan dukungan untuk bertahan dan melewati tantangan yang kita hadapi,” kata Hada yang diterima di acara Every Second, Every Hour, Every Day, Every Day MSD Indonesia dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI). besok akan menjadi hari ekstra yang sangat berarti bagi pasien kanker paru dan keluarganya” Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Read More

Dia melanjutkan, “Saya menyadari bahwa saya harus menjadi pasangan yang kuat untuk dapat mendukung mendiang ibu saya. Untungnya, saya bertemu dengan beberapa penyedia layanan kesehatan terbaik ketika saya menemani ibu saya menjalani pengobatan kanker paru-parunya. Jadi saya sangat setuju bahwa pasien dengan kanker paru-paru dan penyakit apa pun harus mendapatkan sistem pendukung terbaik untuk membantu mereka menjalani hari. Karena setiap pagi sangat berarti bagi kami.”

Bukan hanya keganasan penyakitnya, ada hal lain yang dapat mempengaruhi emosi dan psikologi, seperti banyaknya misinformasi (kesalahan) yang tersebar mengenai kanker paru-paru. Minuman probiotik dapat mencegah kanker paru-paru, memakai masker secara terus menerus dapat menyebabkan self-diagnosis kanker paru-paru ketika gejala kanker paru-paru muncul. Berita sensasional tersebut telah mengalihkan perhatian masyarakat dari informasi yang benar tentang pencegahan kanker paru.

Sebagai penyintas kanker paru-paru dan Anggota Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Retno Noto Soedjono juga merasakan pentingnya sistem pendukung yang dimilikinya dalam melawan kanker paru-paru pada stadium dini. “Ketika dokter mendiagnosis saya mengidap kanker, saya tidak langsung tahu apa yang bisa saya harapkan dalam hidup saya. Saya sangat terpukul secara emosional dan merasa ingin menyerah. Namun saya sangat bersyukur keluarga saya selalu ada untuk saya dan siap mendukung saya. .Mereka rela mengubah rutinitasnya untuk bisa bersamaku setiap hari. ; melewati masa-masa sulit dalam hidupku dan menantikan hari esok yang lebih cerah,” jelasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *