Dorong Pemanfaatan EBT, Pelaku Industri Manufaktur Gunakan PLTS Atap

JAKARTA – Penggunaan energi terbarukan (EBT) pada sektor ketenagalistrikan digalakkan. Tak hanya pemerintah, produsen juga mendukung penerapan energi bersih secara bertahap.

PV surya atap telah menjadi salah satu pilihan paling populer di dunia komersial dan industri. Pemanfaatan pembangkit energi terhadap lingkungan salah satunya telah diterapkan di pabrik cat Pacific Paint di Tangerang, Banten yang mampu menghasilkan 250 kWh per tahun. Instalasi PLTS Atap ini tercipta melalui program Bright for Life yang bekerja sama dengan Xurya, perusahaan energi terbarukan pionir PLTS Atap di Indonesia.

Read More

Direktur Proyek Cat Suryanto Tjokrosantoso menjelaskan, pemasangan PLTS di atap kantor dapat mengurangi emisi karbon sebesar 230 ribu kilo per tahun atau setara dengan dampak positif dari penanaman lebih dari 3.000 pohon.

“Kerja sama dengan Xurya merupakan wujud komitmen kami untuk terus bekerja keras memahami seruan pemerintah dalam transisi energi, mengatasi perubahan iklim, dan menjaga lingkungan,” kata Suryanto, Selasa (21/2/2024).

Menurut Suryanto, dalam kerja sama ini, Xurya bekerja sebagai pemasang dan mengoperasikan, memantau serta memberikan layanan pemeliharaan menara PLTS selama kerja sama. Xurya memanfaatkan IoT dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya di Pacific Paint, sehingga perusahaan mengetahui energi maksimal serta efisiensi produksi dan waktu perusahaan.

“Sebagai penyedia solusi lengkap menara PLTS, Xurya juga akan berupaya dan memastikan kinerja pembangkit tetap optimal dengan memberikan layanan operasi dan pemeliharaan (O&M) berkala dalam ‘waktu sewa’, kata Direktur Utama Xurya Eka Himawan.

Suryanto menambahkan, selain memasang PLTS di atap, pihaknya juga mengoperasikan dan melaksanakan program lingkungan hidup berkelanjutan. Antara lain penerapan proses Health, Safety, Environment and Quality (HSEQ) untuk mendukung kinerja dan memahami green company.

Mematuhi standar internasional dan seluruh proses kerja di bidang keselamatan, kenyamanan, keamanan, lingkungan dan mutu dengan menerapkan standar dan aspek HSEQ yang mengacu pada ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 45001.

Suryanto menjelaskan, “Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikasi Green Company sejak tahun 2020 sebagai upaya menjamin keberlanjutan operasional dan sumber daya.”

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *