Gejala Cacingan pada Bayi, Ketahui 11 Hal Ini Agar Terhindar dari Infeksi Cacing

netizennow.com, Jakarta – Cacingan perut bisa muncul pada bayi, biasanya di usus. Cacingan dapat menginfeksi anak-anak maupun orang dewasa.

Cacingan adalah salah satu infeksi parasit yang paling umum di seluruh dunia dan paling umum terjadi di negara-negara tropis dan subtropis. Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Selatan adalah wilayah yang paling terkena dampaknya.

Read More

Ada banyak jenis infeksi cacing pita. Cacing kremi (disebut juga cacing kremi atau cacing kremi) merupakan cacing yang sering menyerang anak-anak. Cacing tambang, cacing gelang, dan cacing cambuk juga sangat umum terjadi di India.

Kebanyakan infeksi cacing bersifat ringan dan mudah diobati dengan obat cacing. Jika tidak diobati, cacingan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Jika Anda mencurigai anak Anda menderita cacingan, segera temui dokter. Gejala infeksi cacing kremi

Jika bayi terkena infeksi cacing pita, ia mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun dan mungkin hanya mengeluh gatal di bagian bawahnya, terutama pada malam hari.

Bayi tidak akan bisa memberi tahu Anda apa yang salah, namun gangguan tidur dan kegelisahan yang disebabkan oleh rasa gatal di malam hari adalah petunjuk utama yang diterbitkan pada 14 Desember 2023 oleh Baby Center.

Karena cacing kremi kebanyakan muncul pada malam hari dan bertelur di kulit pinggul, inilah waktu terbaik untuk memeriksanya. Periksa pantat bayi Anda setelah ia tidur di malam hari.

Kulit yang teriritasi di sekitar anus (dan terkadang gatal pada vagina pada anak perempuan) juga bisa menjadi pertanda. Cacing kremi terkadang menyebabkan mual dan muntah.

Jika anak Anda terinfeksi cacing tambang, Anda mungkin akan mengalami gejala-gejala berikut: Ruam yang gatal saat cacing masuk ke kulit, terutama gatal-gatal (gatal-gatal) Anemia.

Bicaralah dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut dan perawatan yang diperlukan. Bagaimana cara tertular cacingan pada anak?

Beberapa cara penularan infeksi cacing kepada anak-anak: Infeksi cacing melalui kontak dengan tanah yang terinfeksi Ini adalah cara paling umum bagi anak-anak untuk tertular cacing seperti cacing tambang, cacing gelang, cacing pita dan trikofit.

Jika seseorang terinfeksi, telur cacing tersebut berubah menjadi larva (cacing yang belum dewasa). Kemudian larva menjadi dewasa. Anak-anak dapat tertular cacing tambang jika berjalan tanpa alas kaki atau merangkak di tanah yang terinfeksi.

Larva ini bisa masuk ke kulit kaki. Cacing lainnya masuk ke dalam tubuh ketika seseorang mendapat kotoran di tangan atau di bawah kuku dan memasukkan tangan kotor ke dalam mulut.

Telur cacing, cacing tambang, trikofit, dan cacing gelang ditemukan pada makanan kurang matang atau terinfeksi yang menempel pada tanaman dan sayuran yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi tinja dan tidak dicuci dengan benar.

Seseorang bisa terinfeksi jika memakan sayuran ini. Hewan yang hidup di perairan seperti ikan, sapi, domba, babi, dan kambing juga dapat tertular cacing seperti cacing pita. Akibatnya, daging dan ikan mentah atau kurang matang juga bisa membawa cacing.

Jika seseorang yang bersentuhan dengan bayi Anda menderita cacingan dan tidak memperhatikan aturan kebersihan, maka infeksi tersebut dapat menular ke bayi. Beginilah cara penularan cacing kremi.

Telur cacing dapat tertinggal di bawah kuku atau di tangan yang tidak dicuci atau dicuci dengan buruk, sehingga dapat masuk ke mainan bayi atau langsung ke mulutnya. Cacing kremi dapat bertahan hidup di selimut atau pakaian hingga tiga minggu. Untuk mencegah anak terkena infeksi cacing

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infestasi cacing tambang:

1. Ganti popok bayi secara rutin dan cuci tangan hingga bersih setelahnya.

2. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar serta gunakan disinfektan yang baik.

3. Saat anak Anda mulai berjalan, berikan dia sepatu yang pas dengan kakinya. Pastikan untuk memakai sepatu tertutup saat bermain di luar. Cuci tangan dan kaki Anda sesampainya di rumah.

4. Jauhkan anak Anda dari taman bermain yang berlumpur, lubang pasir, tanah basah, atau area yang dipenuhi kotoran hewan atau manusia. Hati-hati saat musim hujan saat ada genangan air. Air kotor bisa bocor dari mana saja.

5. Pastikan anak anda selalu bermain di tempat yang bersih dan kering. Jangan biarkan anak-anak bermain di dalam atau di dekat air seperti genangan air, parit, danau, atau bendungan.

6. Jaga kebersihan toilet dan toilet bayi Anda. Cucilah pantat bayi Anda setiap kali ia buang air kecil atau besar, dan pastikan untuk mencuci tangan Anda dengan bersih setelahnya.

7. Jika anak anda sudah cukup umur, ajari ia untuk selalu menggunakan toilet yang bersih dan mencuci tangan setelah menggunakan toilet.

8. Jagalah kuku anak Anda tetap pendek dan bersih. Telur cacing bisa tersangkut di bawah paku yang panjang dan menyebar ke seluruh rumah. Cegah menggigit kuku dan menghisap jempol.

9. Selalu minum air bersih. Anda bisa merebus atau menyaring air yang Anda minum.

10. Cuci buah dan sayur dengan air bersih. Berhati-hatilah saat mencuci sayuran hijau karena mungkin mengandung tanah dan pasir.

11. Pastikan daging dan ikan masih segar sebelum dimasak. Masak daging dan ikan hingga matang sempurna agar tidak ada bagian yang tersisa mentah.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *