Google Sepakat Bayar Perusahaan Media, Tak Jadi Blokir Akses Berita di Kanada

netizennow.com, Jakarta – Google mengumumkan tidak akan lagi memblokir informasi dari Kanada. Mereka juga dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara tersebut.

Director of Global Affairs Google dan Alphabet Kent Walker, dalam blog resminya mengatakan, tim telah beberapa kali melakukan pertemuan mengenai isu Online News Act di Kanada.

Read More

“Setelah diskusi ekstensif, kami senang bahwa Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan utama melalui RUU C-18, yang mencakup perlunya mekanisme pemungutan suara yang sederhana dan batasan kontribusi yang jelas,” kata Walker.

“Sementara kami bekerja sama dengan pemerintah melalui proses penghentian kesenjangan berdasarkan aturan yang akan segera diterbitkan, kami akan terus mengirimkan lalu lintas ke penerbit Kanada. Kami akan terus mengirimkan lalu lintas yang bermanfaat bagi penerbit Kanada,” ujarnya, dikutip Kamis (30/11/2018). ). 2023).

Berbicara kepada Engadget, Google setuju untuk membayar penerbit berita Kanada sekitar CAD 100 juta (sekitar Rp 1,1 triliun) per tahun, seperti dilansir CBC.

Angka ini lebih kecil dibandingkan perkiraan pemerintah sebelumnya yang memperkirakan pendapatan tahunan Google sebesar CAD 172 juta.

Perusahaan masih perlu menandatangani kontrak dengan perusahaan media setelah negosiasi. Google telah menolak proses negosiasi paksa yang mengharuskan mereka berbicara dengan kelompok media.

Namun, CBC melaporkan bahwa Google diperkirakan akan bernegosiasi dengan delegasi tersebut, yang menurutnya akan membatasi risiko tuntutan hukum perusahaan.

“Setelah diskusi yang bermakna, pemerintah dan Google telah mencapai kesepakatan – mereka akan berkontribusi pada Undang-Undang Informasi Online. Kami bekerja keras untuk melakukan hal ini,” tulis Pascale St-Onge, Menteri Warisan Kanada X.

“Undang-undang ini merupakan kabar baik bagi surat kabar, platform online, dan masyarakat Kanada,” katanya.

Kesepakatan Google dengan pemerintah akan dimasukkan dalam kerangka legislatif RUU C-18, yang akan diselesaikan pada pertengahan Desember.

Google mengatakan pada bulan Juni bahwa mereka akan menghapus tautan ke berita Kanada dari beberapa layanan inti, namun tidak pernah menindaklanjuti ancaman tersebut.

Bill C-18 atau Online Act sendiri mengharuskan perusahaan membayar untuk menampilkan link ke konten berita. Google dan Meta adalah dua target utama undang-undang yang dibuat awal tahun ini dan akan diterapkan pada Desember 2023.

Meta, di sisi lain, mengambil posisi yang kuat dengan menghapus notifikasi dari Facebook dan Instagram di Kanada, sementara Google mengatakan pihaknya terus berupaya pada komunikasi.

“Tidak seperti mesin pencari, kami tidak mengambil berita dari Internet untuk dimasukkan ke dalam feed pengguna,” kata juru bicara Meta Lisa Laventure, menurut The Verge.

“Kami sudah lama mengetahui bahwa satu-satunya cara untuk mematuhi undang-undang berita online adalah dengan menghentikan media sosial di Kanada,” katanya.

Meta mengumumkan pada bulan Juni lalu bahwa mereka akan menghapus konten berita di Facebook dan Instagram dari semua pengguna di Kanada, menjelang penerapan Undang-Undang Berita Online.

“Hari ini, kami mengonfirmasi bahwa ketersediaan informasi di Facebook dan Instagram untuk semua pengguna di Kanada akan berakhir sebelum Undang-Undang Berita Online (RUU C-18) mulai berlaku,” kata pernyataan itu.

Mengutip blog resminya, Jumat (23/6/2023), perubahan ini tidak akan memengaruhi produk seperti Instagram dan Facebook bagi pengguna di Kanada.

Selain itu, Meta juga menyatakan terus memerangi misinformasi dan telah membentuk jaringan pengecekan fakta global, serta bekerja sama dengan lebih dari 90 kelompok pengecekan fakta independen di seluruh dunia.

“Pemeriksaan fakta akan terus dilakukan terkait konten di Kanada,” tulis induk Facebook tersebut.

Sebelumnya, Meta sebenarnya mencoba membatasi konten berita untuk pengguna tertentu di Kanada, sebagai respons terhadap Undang-Undang Berita Online.

Mengutip The Verge, Minggu (4/6/2023), ABC News melaporkan kasus tersebut diperkirakan berdampak pada satu hingga lima persen pengguna Facebook dan Instagram di Kanada.

Pengguna platform Meta yang terkena dampak tidak akan dapat melihat atau berbagi konten berita di media sosial. Media Kanada dan internasional akan terkena dampaknya.

“Kami telah mengambil keputusan tegas bahwa jika undang-undang buruk ini disahkan, kami akan berhenti menyediakan konten di Facebook dan Instagram di Kanada,” kata Presiden Meta Global Affairs Nick Glegg saat itu.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *