Kejanggalan Kematian Nanie Darham, Catatan Anestesi Tak Sesuai hingga Tanpa Persetujuan Keluarga

netizennow Showbiz – Kematian aktris Nani Drum akibat dugaan sedot lemak masih menjadi misteri dan saat ini sedang diselidiki polisi. Pihak keluarga mengajukan laporan karena menemukan beberapa kejanggalan dalam kematian Nenek Durham.

Hortono Tanwijaja, kuasa hukum keluarga Nani Durham, mengatakan korban tampaknya sangat mempercayai klinik tempat dia melakukan sedot lemak. Bahkan, Nenek Durham dijadwalkan menjalani sedot lemak di Korea awal tahun depan bersama adiknya. Gulir untuk informasi lebih lanjut.

Hal aneh pertama yang diketahui keluarga adalah adanya pengumuman di klinik bahwa korban telah disuntik mati pada pukul 14.30 WIB. Bahkan, pada pukul 14.35, Nenek Durham masih menelpon suaminya untuk meminta uang tambahan, karena akan melakukan prosedur tambahan, terutama di bagian perut dan belakang pinggang, awalnya hanya bagian perut dan paha.

“Pertama, ada formulir yang menyatakan bahwa nenek almarhum diberi obat ereksi pada pukul 02.30, padahal baru membayar pada pukul 02.35. Kami bingung sekali. Kenapa ada tulisan ini?” kata Hortono merujuk pada obrolan YouTube, Rabu 29 November 2023.

Belakangan, keluarga tersebut semakin terkejut saat mengetahui bahwa dokter yang melakukan anestesi pada Nenek Durham, menurut pernyataan itu, adalah seorang lumpuh.

Pertanyaannya, apakah dia hadir di TKP saat itu, atau hanya menandatangani? Karena notanya ditulis pada pukul 14.30, sedangkan nenek baru membayar pada pukul 14.35, jelasnya.

Selain anomali akibat catatan anestesi yang tidak konsisten, keluarga korban juga mengetahui bahwa Nenek Durham baru saja memulai operasi sedot lemak pada pukul 16.20. Dengan kata lain, korban dibius selama kurang lebih dua jam.

“Tampaknya ada bentuk lain yang terlibat dalam proses ini,” kata Horton. Operasi dilakukan hanya pada pukul 16:20. Pertanyaannya, jika sudah pukul 16.20, apakah berarti masih ada satu jam lagi untuk pingsan?

Umumnya, ketika pasien ingin dioperasi, harus ada izin dari wali atau keluarganya, yang dituangkan dalam dokumen yang ditandatangani. Untuk prosedur sedot lemak ini, pihak keluarga mendengar bahwa Nenek Durham ingin melakukannya, namun tidak membuat kontrak dengan klinik mana pun di keluarga tersebut.

Hartono Tanwejaja kemudian menyimpulkan bahwa pihak klinik melakukan operasi tersebut tanpa persetujuan Nani Durham. Mereka kemudian menerima formulir persetujuan untuk area perawatan tambahan dan perpanjangan waktu operasi, yang ditandatangani oleh korban sendiri dan disaksikan oleh perawat klinik.

“Pihak keluarga tidak menunjukkan persetujuan, mengubah waktu dan berangkat dari jam 2 siang menjadi jam 5 sore. Saat itu, data yang kami peroleh hanya yang menandatangani formulir persetujuan adalah korban dan saksi adalah perawat,” jelasnya.

Setelah mendengar kabar duka tersebut dan mengetahui kejadian tak lazim tersebut, pihak keluarga segera melapor ke polisi agar segera dilakukan visum terhadap almarhum. Polisi mengaku menangani kasus pencurian kambing ini secara profesional. netizennow.co.id 14 Desember 2023

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *