Kejujuran, Pondasi Utama dalam Membangun Hubungan yang Kokoh

netizennow.com, Jakarta Saat kita berbicara tentang kejujuran dalam suatu hubungan, seringkali kita fokus pada tidak berbohong atau selingkuh. Namun, kejujuran justru berdampak lebih luas dalam mempererat hubungan.

“Loyalitas dalam hubungan romantis berarti bersikap jujur ​​dan jujur ​​terhadap pasangan. Hal ini memerlukan pengungkapan perasaan dan pikiran tanpa menyembunyikan, menahan, atau menggunakan kata-kata,” kata Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis spesialis hubungan.

Read More

Verywell Mind artinya: terkadang menjadi diri Anda yang sebenarnya dengan pasangan dan bersikap jujur ​​lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Ini biasanya terjadi ketika orang tersebut merasa aman untuk terbuka dalam hubungannya.

“Karena kejujuran membawa risiko ketidaknyamanan dan perselisihan, Anda perlu yakin bahwa hubungan tersebut cukup kuat untuk menanganinya dan bahwa orang lain bersedia menerimanya apa adanya,” kata Romanoff.

Selain memberikan kesempatan pada pasangan untuk benar-benar mengenal Anda. Kejujuran juga penting karena membantu Anda berkomunikasi lebih baik dengan pasangan tentang apa yang berhasil dan tidak dalam hubungan.

Pasangan Anda tidak bisa membaca pikiran, jadi dia tidak akan tahu apa yang mengganggunya kecuali dia menceritakannya secara terbuka.

Anda juga harus jujur ​​pada diri sendiri. Untuk jujur ​​pada pasangan, Anda harus jujur ​​dulu pada diri sendiri. Jujur pada diri sendiri dapat membantu Anda: memahami perasaan Anda terhadap pasangan dan hubungan Anda, mempertimbangkan apakah kebutuhan Anda terpenuhi dalam hubungan tersebut, mengetahui apa yang Anda inginkan dari hubungan tersebut. Identifikasi area di mana hubungan perlu tumbuh dan ditingkatkan.

Jika Anda adalah diri Anda yang sebenarnya di depan pasangan, mereka akan lebih mengenal Anda. Meskipun wajar jika Anda ingin menunjukkan sisi terbaik diri Anda kepada pasangan, menyembunyikan hal-hal tentang diri sendiri hanya akan merusak hubungan.

“Bersikap jujur ​​itu penting karena memungkinkan orang lain memahami kebutuhan Anda dan memberi Anda kesempatan untuk menanggapinya,” kata Romanoff.

Selain itu, pasangan dapat memperdalam kepercayaan antara Anda dan pasangan, mempererat hubungan, dan meningkatkan rasa keintiman dalam hubungan.

Di sisi lain, Romanoff mengatakan bahwa tidak mencintai diri sendiri dalam suatu hubungan, atau menekan emosi dan kebutuhan karena takut akan konflik, dapat merusak hubungan tersebut.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kejujuran yang lebih besar dikaitkan dengan kepuasan pribadi dan hubungan yang lebih besar.

Kejujuran adalah mengatakan kebenaran apa pun yang terjadi, meskipun itu tidak nyaman atau menyusahkan.

“Jujur berarti tidak menahan apa pun yang Anda pikirkan atau rasakan,” kata Romanoff.

Misalnya, jika pasangan baru Anda menyela, Anda tidak menyukainya. Mungkin Anda berbohong dan mengatakan tidak apa-apa memotong rambut agar tidak menyakiti perasaannya. Namun, Romanoff menjelaskan bahwa kejujuran mengharuskan Anda mengatakan apa yang Anda rasakan saat itu.

Kejujuran bisa jadi menakutkan karena Anda harus jujur ​​meski Anda yakin pasangan Anda tidak ingin mendengarnya. Namun, kejujuran dapat membantu Anda menjadi diri sendiri dalam hubungan dan hidup sesuai nilai-nilai Anda. Namun, penting untuk tidak menyalahgunakannya, karena dapat merusak hubungan.

Romanoff membagikan beberapa tip untuk membantu membuat hubungan Anda lebih setia. Terbuka terhadap emosi

Penting untuk mengungkapkan perasaan kita kepada pasangan. Meski terlihat sulit, namun hal ini memungkinkan kami untuk saling memahami dan membangun kepercayaan. Bersikap jujur ​​dan terbuka terhadap pasangan akan membantu mereka lebih memahami Anda dan mengutamakan kebutuhan kita. Ciptakan peluang untuk Pertukaran

Dorong pasangan Anda untuk jujur ​​dan terbuka kepada Anda. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan jujur ​​kepada mereka, karena penelitian telah menunjukkan bahwa kejujuran mendatangkan kesetiaan sebagai balasannya. Jadikan hubungan sebagai tempat yang aman di mana mereka dapat berbagi perasaan dengan Anda tanpa takut dihakimi. Jaga kerahasiaannya. Pertukaran emosi

Saat mengungkapkan perasaan Anda, gunakan pernyataan “saya” dan cobalah menghindari kalimat yang dimulai dengan “Anda” karena ini membuat orang lain takut.

Misalnya, alih-alih berkata, “Seharusnya kamu meneleponku saat kamu terlambat,” lebih baik kamu berkata, “Aku khawatir sekali, aku tidak tahu kamu ada di mana.” Ingatlah bahwa tujuannya adalah untuk terbuka kepada orang tersebut dan mengungkapkan perasaan Anda, bukan mengkritiknya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *