Kenali Pemeriksaan DSA untuk Mendeteksi Kelainan Pembuluh Darah

netizennow.com, Jakarta Pembuluh darah merupakan salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia. Sebagai organ sentral yang bekerja sangat keras yang terdiri dari pembuluh darah, otak dapat mengalami masalah atau kelainan.

Hingga saat ini, penyakit serebrovaskular seperti stroke masih menjadi penyebab kematian terbanyak, dan gejalanya seringkali tidak khas dan sulit dideteksi. Salah satu cara untuk mendeteksi kelainan dan kelainan pembuluh darah otak adalah dengan pemeriksaan DSA.

Read More

Dokter Spesialis Neurologi/Sistem Saraf, dr. Erwin Joe, Sp.N-FINA, dari RS EMC Pulomas menjelaskan, DSA atau digital Substraction Angiography merupakan tes yang memberikan gambaran detail kondisi pembuluh darah di otak.

Dr. Erwin Joe.

Pesawat angiografi memantau pembuluh darah yang diperiksa dari rontgen secara real time atau terus menerus setelah dilakukan penyuntikan kontras. Sehingga pembuluh darah dapat terlihat dari fase arteri hingga vena, jelasnya.

Teknik pemeriksaan DSA digunakan untuk tujuan berikut:

1. Diagnostik, dimana DSA bertujuan untuk mendeteksi penyakit dan kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor dan lainnya.

Sebelum melakukan DSA untuk tujuan diagnostik, pasien harus menjalani persiapan yaitu puasa selama 4-6 jam dan beberapa pemeriksaan darah yang diperlukan. Bagi penderita diabetes, sebaiknya menghentikan penggunaan obat satu hari sebelum prosedur DSA.

2. Secara terapeutik, DSA dapat menjadi dasar tindak lanjut pengobatan stroke tersumbat akut dan pengobatan kelainan pembuluh darah seperti aneurisma (pembesaran pembuluh darah), AVM (malformasi vena arteri), stenosis (penyempitan). AVF (fistula vena arteri). ) dan tumor dengan banyak pembuluh darah (meningioma) dengan memasukkan obat, alat, atau implan ke dalam pembuluh darah target. Selain itu, DSA juga menjadi pengobatan pelengkap sebelum operasi.

Teknik ujian DSA

Teknik pemeriksaan DSA dilakukan dengan cara minimal invasif sehingga menjamin kenyamanan pasien.

Biasanya DSA dilakukan sebagai tindak lanjut dari CT scan atau MRI. Prosedurnya menggunakan tabung tipis yang dimasukkan melalui pembuluh darah di selangkangan, ujarnya.

Selama prosedur DSA, pasien hanya menerima anestesi lokal dan obat penenang, sehingga pasien merasa nyaman selama prosedur berlangsung. DSA adalah prosedur yang hanya memakan waktu 15-30 menit.

“Efek samping DSA minimal jika dilakukan dengan baik dan tepat, dan biasanya risikonya minimal dibandingkan prosedur lainnya,” ujarnya.

Ini adalah tes DSA primer untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah. Anda dapat membuat janji untuk konsultasi tambahan atau dokter spesialis saraf. Erwin Joe, Sp.N-FINA di RS EMC Pulomas.

Kunjungi website SMM www.emc.id untuk mengetahui jadwal praktik dokter dan menghubungi contact center di 150-789 atau WhatsApp 021-29779977.

(*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *