netizennow.com, BANDUNG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjajaran (Unpad) diajak menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan atau perkreditan online (Pinjol) Danasita. Namun mereka menolak bekerja sama karena ada bunga dari pinjaman yang ditawarkan.
“Dulu ketika BEM Unpad menawarkan pinjaman tahun lalu, kami memperkirakannya saat itu dan hingga saat ini suku bunga tidak menyelesaikan masalah,” ujarnya saat berbincang dengan Ketua BEM Unpad Haikal Febrianyah. Kamis (1/2/2024).
Katanya, pinjol yang dimaksud adalah Dhanasita. BEM menghubungi Unpad dan menawarkan kerjasama program biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kesulitan keuangan.
Kami menolak pinjaman online, kami tidak melirik pelajar, kami tahu bunga pinjaman online sangat tinggi, 4-5% tidak bijak bagi kami.
Terkait Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad yang bekerjasama dengan Dankita, BEM Unpad mengaku belum mengetahui hal tersebut. Namun, dia bersyukur kerja sama tersebut dihentikan.
Alhamdulillah tahun lalu dihentikan karena programnya tidak efektif. Tahun ini tidak ada pinjaman yang digunakan kecuali hibah seperti beasiswa kerjasama bank tanpa bunga, ujarnya.
Haikal mengkritisi 10 kampus teratas yang tidak bisa melihat pro dan kontra bekerja sama dengan Panjul. Selain itu, terdapat bukti jelas adanya marketisasi pendidikan.
Ia mengatakan, siswa miskin tidak diberi kesempatan mengenyam pendidikan. Jika Anda ingin belajar, Anda dapat menggunakan sumber daya ini.
“Kalau UKT tidak bisa bayar, harus cari yang lain, kalau pun biayanya naik, sayang sekali. Faktanya, kampus-kampus menempatkannya dalam risiko dan menciptakan masalah penyitaan pinjaman mahasiswa baru,” katanya. dia berkata.
Sebelumnya, Pinjaman Online Kampus ITB sempat heboh di media sosial saat menggandeng Dankita untuk menanggung biaya pendidikan mahasiswa kurang mampu.
