Tiba-Tiba Lebam tanpa Sebab di Tubuh Anak, Bisa Jadi Gejala Awal Kanker

netizennow.com, JAKARTA — Munculnya luka lebam pada tubuh anak yang tidak diketahui penyebabnya merupakan tanda awal penyakit kanker. Demikian disampaikan dokter spesialis anak Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, dr Suryawati Sukmono.

“Kalau anak pucat, lemas sekali, memar, jangan tunggu lama-lama, bawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut,” ujarnya dalam keterangan tentang kanker anak yang diakses online di Jakarta, Kamis (15/15/2015). 2/2024).

Read More

Suryawati mengatakan, memar dan koma pada anak biasanya merupakan tanda penyakit kanker darah atau leukemia akibat pesatnya perkembangan sel darah putih sehingga merusak fungsi sumsum tulang belakang manusia. Selain itu, lanjutnya, tanda lainnya adalah dengan memeriksa apakah benjolan tersebut tidak menimbulkan nyeri atau demam, terutama jika benjolan tersebut berada di leher atau tenggorokan.

“Misalnya karena ada benjolan di leher, (biasanya) pembesaran kelenjar getah bening. Kalau benjolannya besar, tapi di kulit ari ada nyeri dan kemerahan, itu kebanyakan penyakit,” ujarnya.

“Jadi tidak selalu kanker ya, tapi kalau gejalanya seperti ini, tidak nyeri, tidak demam, lebih waspada, coba periksa,” ujarnya.

Suryawati mengatakan, orang tua juga harus mewaspadai penurunan berat badan anak sebanyak satu kilogram per bulan tanpa alasan apapun, serta mewaspadai perubahan warna sampel dari hitam menjadi putih. Menurut dia, sebaiknya orang tua memeriksakan anaknya ke dokter jika melihat adanya bayangan putih pada pupil mata, karena itu merupakan tanda awal kanker mata atau retinoblastoma.

“Kalau ada bayangan putih di sana, sebaiknya segera diperiksakan. Apalagi kalau masih baru. Kalau putih, tapi sejak lahir, misalnya bayi kita (modelnya) sejak lahir berkulit putih, bisa jadi itu katarakgenital (an cacat mata sejak lahir) tapi kalau sebelumnya ya, pupilnya bagus dulu, matanya hitam, lalu putih, perlu diperiksa, katanya.

Untuk itu, ia meminta para orang tua melakukan skrining sejak dini dengan mewaspadai dan memperhatikan anak. Misalnya saat memandikan anak, sentuhlah bagian tubuh anak yang mencari permen karet, karena tidak semua anak mengetahui cara menemukan penyakit jenis tersebut.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan risiko penyakit kanker terlalu tinggi untuk diobati dan tingkat pengobatan kanker bisa mencapai 90 persen jika terdeteksi sejak dini. Ia mengatakan, pemerintah masih berupaya untuk mendorong semua jenis penyakit kanker. Salah satu langkahnya adalah melengkapi puskesmas dan rumah sakit dengan peralatan medis yang canggih dan modern.

“Ayo segera lihat. Jangan melihat kanker sebagai sesuatu yang menakutkan, tapi kanker itu memberi harapan, harapan, karena bisa disembuhkan, karena ingin segera kita lihat,” ujarnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *