Tips Sehat Jalankan Puasa Ramadhan bagi Pengidap Asam Urat, Dokter: Hindari Makanan Tinggi Purin

netizennow.com, Jakarta Penderita asam urat sebaiknya mempertimbangkan banyak hal sebelum berpuasa Ramadhan.

Sebelum berpuasa, perlu Anda ketahui bahwa kristal asam urat terbentuk karena tingginya kandungan purin dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri sendi (asam urat) dan jika tidak ditangani akan berkembang menjadi gagal ginjal.

Read More

Purin adalah protein yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Namun purin dalam tubuh bisa meningkat karena asupan makanan kaya purin.

“Orang yang punya penyakit asam urat boleh berpuasa, asalkan hati-hati dengan jenis makanan yang dimakannya. Karena kadar asam urat dalam darah sangat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan,” kata Gladys Sudiyanto, dokter spesialis asam urat. penyakit dalam di RS Eka Permata Hijau, dalam siaran persnya, Senin (4/1/2024).

Selain itu, lanjut Gladys, jika kadar asam urat tinggi yang dialami hanya bersifat sementara. Dengan pola makan rendah purin yang baik, puasa memang bisa membantu mengendalikan asam urat.

Salah satu manfaat puasa bagi penderita asam urat adalah dapat mengurangi peradangan. Namun, pastikan Anda mengonsumsi makanan rendah purin di pagi hari dan berbuka puasa untuk menghindari peningkatan risiko asam urat.

“Selain itu, jika asam urat tinggi menyebabkan gangguan ginjal, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Karena puasa dapat meningkatkan risiko perburukan masalah ginjal akibat dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh,” saran Gladys.

Untuk mencegah asam urat bertambah parah selama Ramadhan, pasien asam urat sebaiknya tetap menjaga pola makan pagi dan berbuka puasa.

Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan kaya purin selama berpuasa. Beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari adalah: Makanan dan minuman tinggi gula, terutama yang mengandung fruktosa yang terdapat pada jus buah atau sirup jagung. Jeroan, seperti hati, paru-paru, babat, otak dan ginjal. Daging merah, seperti daging domba, sapi, dan kambing. Daging buruan, seperti angsa, daging sapi, dan daging rusa. Beberapa makanan laut, seperti ikan teri, kerang, sarden, tiram, ikan cod, kepiting, kerang, lobster, dan tuna. Makanan tinggi lemak, termasuk gorengan. Makanan yang mengandung ragi tingkat tinggi. Makanan olahan seperti makanan kaleng, daging olahan, sosis.

Beberapa jenis makanan di atas merupakan makanan tinggi purin sehingga dapat meningkatkan risiko kadar asam urat darah tinggi. Jadi pastikan Anda memilih makanan cepat saji dengan hati-hati.

Bagi orang yang memiliki kadar asam urat tinggi, makanan yang dianjurkan untuk sahur dan berbuka adalah makanan rendah purin.

Selain itu, karena penderita asam urat tinggi perlu menjaga berat badan ideal, maka penting bagi mereka untuk memilih makanan yang tinggi serat, rendah lemak, dan tinggi protein.

Berikut beberapa rekomendasi makanan yang baik dikonsumsi penderita asam urat di pagi hari dan berbuka puasa: Protein, seperti salmon, kedelai, dan telur. Buah-buahan dan sayuran, seperti ceri, jeruk, stroberi, sayuran hijau. Meski beberapa sayuran hijau kaya akan purin, namun penelitian menunjukkan bahwa hal ini tidak berpengaruh pada kandungan asam urat dalam tubuh dan memiliki manfaat lebih. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum serta pasta. Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan keju.

Sedangkan minuman yang baik dikonsumsi penderita asam urat di pagi hari dan berbuka puasa adalah air putih dan susu skim.

“Penting untuk mengonsumsi air sekitar 2 liter sehari. Hal ini mencegah kristal asam urat menumpuk di ginjal, sehingga mengurangi risiko asam urat di masa depan.”

Lagipula, kata Gladys, puasa bagi penderita asam urat memang baik. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa hampir tidak ada risiko signifikan penderita asam urat mengalami asam urat tinggi atau gangguan ginjal akibat puasa.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat pasien tidak boleh berpuasa.

“Misalnya, ketika penyakit asam urat muncul kembali dan menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat, sebaiknya jangan berpuasa. Sebab, pada periode tersebut Anda mungkin perlu minum obat.”

Orang yang pernah mengalami komplikasi berupa penyakit ginjal kronis akibat asam urat tinggi juga sebaiknya tidak berpuasa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengidap penyakit ginjal kronis stadium tiga mengalami penurunan fungsi ginjal akibat berpuasa.

Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dan ketidakseimbangan elektrolit saat berpuasa.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *