Ini Alasan Ilmiah Ada Maniak Bola di Dunia

JAKARTA – Sebagian orang tak habis pikir mengapa sebagian orang menyukai tim sepak bola tertentu dan menjadi kecanduan sepak bola.

Seorang ilmuwan dari Chile telah menyelidiki berbagai bagian otak yang diaktifkan oleh penggemar sepak bola ketika tim mereka mencetak gol atau kalah. Ketika trauma terjadi, hal itu juga menekan pusat kendali otak, sehingga meningkatkan kemungkinan perilaku agresif.

Read More

Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini dapat diperluas ke bidang kehidupan lain, seperti politik.

“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami perilaku dan dinamika yang terkait dengan persaingan sengit, agresi dan kepemilikan sosial di dalam dan di antara kelompok-kelompok ekstremis,” kata penulis utama Dr. Dikutip Francisco Zamorano Mendieta dari Metro, Kamis (23/11/2023).

Untuk memahami bagaimana dan mengapa penggemar sepak bola bereaksi terhadap kemenangan dan kekalahan tim mereka, para peneliti merekrut 43 sukarelawan pria yang mendukung dua tim paling populer di Chile, yang memiliki persaingan sengit di antara mereka.

Peserta terlebih dahulu mengisi kuesioner untuk mengetahui tingkat keterampilan sepak bola mereka dan menjalani penilaian psikologis. Mereka kemudian menyaksikan 63 gol pilihan sambil mengukur aktivitas otak mereka menggunakan fMRI (MRI fungsional).

Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas otak berubah tergantung pada apakah tim pendukung mencetak gol atau kalah. “Ketika tim mereka menang, sistem penghargaan di otak diaktifkan,” kata Dr. Zamorano. Ketika mereka kalah, jaringan mental dapat diaktifkan, yang mengarahkan para penggemar ke keadaan introspeksi yang dapat meringankan sebagian rasa sakit akibat kekalahan.

Para peneliti juga melihat adanya penyumbatan di pusat otak yang menghubungkan sistem limbik dan korteks frontal, sehingga menekan mekanisme kontrol dan mungkin meningkatkan perilaku destruktif atau agresif.

Hasil-hasil ini juga dapat memberikan pencerahan di luar sepak bola dan kehidupan sehari-hari. “Orang-orang secara alami mencari hubungan sosial, apakah itu menjadi anggota klub lari, berpartisipasi dalam kelompok diskusi buku, atau berpartisipasi dalam forum pasif,” kata Dr. Zamorano.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *