Fosil Cakar Kepiting Raksasa Ditemukan di Selandia Baru

OSLO – Fosil cakar raksasa yang baru ditemukan di Selandia Baru membuka peluang baru bagi para ilmuwan untuk mempelajari evolusi kanker.

Seperti dilansir IFL Science, cakaran ini merupakan bagian dari jenis kanker baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Read More

Saking besar dan kuatnya, kepiting ini bisa jadi merupakan nenek moyang Kepiting Raksasa Selatan saat ini, yang beratnya lebih dari 12 kilogram.

Fosil ini ditemukan di lepas pantai Waitoetoe di Pulau Utara Selandia Baru dan berasal dari Formasi Urenui Miosen bagian atas Cekungan Taranaki, yang berusia sekitar 8,8 juta tahun. Letusan Pusat Vulkanik Mohakatino pada saat itu menciptakan lingkungan paleo unik yang memungkinkan fosil-fosil ini terawetkan dengan sangat baik.

Mengubur fosil dalam material sedimen dan vulkanik membantu melestarikan bentuk dan detailnya, memberikan para ilmuwan informasi berharga tentang anatomi dan ekologi krustasea purba ini.

Penemuan ini merupakan pertama kalinya fosil kepiting jenis ini ditemukan di wilayah yang sekarang disebut Selandia Baru, dan menunjukkan bahwa hewan tersebut hidup di dasar laut pada saat itu.

Tim peneliti yang menemukan fosil ini menamakannya Pseudocarcinus karraubenheimeri setelah Carl Raubenheimer dari New Plymouth, Selandia Baru, yang menemukan dan menyumbangkan spesimen tersebut.

Penemuan fosil cakar raksasa ini merupakan langkah penting dalam memahami evolusi kepiting dan memberikan wawasan baru tentang kehidupan laut di Selandia Baru jutaan tahun lalu.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *