Jumlah Kunjungan Wisman 2023 Lampaui Target, Sandiaga Uno Sujud Syukur dan Naikkan Target Tahun 2024

netizennow.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraft) Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan target kunjungan wisman pada tahun 2024 meningkat dari sebelumnya 14,3 juta menjadi 17 juta. Hal ini merespons kinerja wisatawan mancanegara yang berkunjung pada tahun lalu.

Target kita semua yang ingin kita undang adalah 14,3 juta, tapi insya Allah dengan bekerja sama sungguh-sungguh, berdoa bersama, kita bisa mencapai angka sebelum pandemi yaitu 17 juta (kunjungan wisatawan), kata Sandiaga Uno di acara Sandi. Uno dan acara The Weekly Brief pada Senin (2 Mei 2024).

Read More

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Sandi menyebutkan jumlah wisman mencapai 11,68 juta orang pada Januari-Desember 2023, meningkat tajam dibandingkan 5,89 juta pada 2022.

“Itu lebih dari kenaikan 20%,” kata Sandi. Kinerja kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun lalu melampaui target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Kreativitas pada awal tahun 2023 sebesar 7,4 juta orang, dan revisi target sebesar 8,5 juta orang pada pertengahan tahun 2023.

“Jika dibandingkan dengan target kami, target kami yang lebih rendah hampir dua kali lipat dan 40% lebih tinggi dari target atas kami,” katanya. Menparekraf menyampaikan, lima negara teratas yang berkunjung ke Indonesia adalah Malaysia, Australia Singapura Tiongkok dan Timor-Leste menjadi sorotan.

Pada saat yang sama, Rata-rata lama menginap wisman berkisar antara 7 hingga 12 malam, dengan rata-rata tertinggi 12,4 malam tercatat pada April 2023. Pada saat yang sama, Di seluruh Indonesia, tingkat okupansi hotel mencapai hampir 60% dan mencapai 59,74%.

Perdana Menteri Sandi berterima kasih kepada kelima negara yang mewakili mereka dan mengatakan bahwa ia bertujuan untuk mengunjungi banyak negara sahabat pada tahun 2024 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing.

“Dibandingkan periode yang sama tahun 2022, meningkat 98,3 persen,” kata Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti, pada 1 Februari. Hal itu disampaikannya saat memaparkan statistik resmi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, Kamis. 2023. Antara mengungkapkan.

Menurut Amalia, Jumlah tersebut melebihi total jumlah wisman pada tahun 2022 (5,89 juta). Pada Desember 2023, kunjungan wisman sebanyak 1,14 juta orang, meningkat 22,91% dibandingkan November 2023.

Setelah terjadi penurunan jumlah wisman sejak September 2023, jumlah pengunjung meningkat pada Desember 2023 dan terendah pada Februari tahun lalu.

Dibandingkan Desember 2022, kunjungan wisman diperkirakan meningkat. Namun, Hingga Desember 2019, jumlah pengunjung sebanyak 1,38 juta orang, masih di bawah angka sebelum pandemi COVID-19.

Wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada bulan Desember 2023 adalah warga negara Malaysia (18,45%); Singapura (16,41%) dan Australia (11,87%). Pada saat yang sama, Jumlah perjalanan wisatawan domestik (Visners) diperkirakan mencapai 7,52 juta pada tahun 2023.

Jumlah ini meningkat signifikan sebesar 112,26 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 3,54 juta. Direktur Amalia mengatakan, “peningkatan jumlah perjalanan wisman akan dimulai pada awal tahun 2022” dan “jumlah perjalanan wisman akan selalu melebihi 500.000 per bulan pada tahun 2023.”

Jumlah kunjungan wisman mencapai puncaknya sebesar 8,1608 juta pada Juli 2023 dan mencapai titik terendah sebesar 5,0825 juta pada Juni 2023. Selain itu, negara-negara Asia Tenggara masih mendominasi daftar 10 negara teratas wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Malaysia menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara dengan persentase sebesar 27,98 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Diikuti oleh Arab Saudi; Singapura Kamboja Timor Leste Thailand Jepang Cina Sembilan negara termasuk Australia dan Korea Selatan.

Arab Saudi merupakan negara terbesar kedua setelah Malaysia dengan 17,41%. Singapura adalah negara terpopuler ketiga dengan 17 persen. Pada tahun 2023, rata-rata lama menginap wisatawan asing adalah 15,05 malam per perjalanan.

Pada saat yang sama, 14 Februari Mulai tahun 2024, wisatawan asing yang berkunjung ke Bali harus membayar Rp150.000 (sekitar $10), belum termasuk biaya visa 30 hari sebesar Rp500.000 untuk wisatawan dari beberapa negara. Banyak pengamat yang mempertanyakan apakah prosedur baru ini akan menimbulkan antrean panjang di area kedatangan.

Sebagian orang beranggapan wisatawan asing yang ingin ke Bali terlebih dahulu lebih memilih berwisata ke Thailand. Pertama, Gajah Putih telah mengurangi biaya perjalanan pengunjung dengan memotong pajak dan tarif alkohol.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno optimis kebijakan pajak pariwisata tidak akan terlalu mempengaruhi minat wisatawan asing berkunjung ke Bali.

“Pajak ini dari awal kami fokuskan untuk mengatasi masalah sampah sembarangan wisatawan asing dan melestarikan budaya Bali. Kami ingin menerapkan pariwisata berkualitas di Bali, terutama untuk menarik wisatawan asing,” ujarnya kepada The Weekly. 29 Januari Sempat diadakan bersama Sandi Uno di Jakarta pada tahun 2024.

“Orang yang melihat harga murah mungkin berpikir ke Thailand lebih murah,” ujarnya. Tapi menurut saya itu tidak akan banyak berpengaruh. Wisatawan asing, khususnya dari Australia, secara geografis lebih dekat ke Bali, dan banyak diantaranya yang berkunjung ke Bali. Sampai saat ini,” lanjutnya.

Sandi menambahkan, pajak pariwisata bukan hanya sekedar besaran saja, karena diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkualitas. 27 Januari Berdasarkan laporan SCMP 2024, Direktur Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, proses pemeriksaan pembayaran pajak wisatawan tidak boleh lebih dari 23 detik per orang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *