Kemenkes Siapkan Laboratorium untuk Deteksi Mycoplasma Pneumonia

netizennow.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tengah menyiapkan jaringan laboratorium untuk mendeteksi bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Laboratorium jaringan mencakup laboratorium yang mampu melakukan pengawasan sentinel penyakit mirip influenza (ILI) – infeksi saluran pernapasan akut (SARI) untuk infeksi saluran pernapasan.

Read More

Imran Bambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, menjelaskan surveilans sentinel ILI dilakukan di puskesmas, sedangkan SARI di tingkat rumah sakit.

Sampel dari ILI – SARI kemudian akan dikirim ke Profesor Laboratorium Rujukan Nasional untuk diuji. Dr. Sri Omijati Jakarta. Di laboratorium profesor. Dr. Sri Omijati juga siap menjalani tes Mycoplasma pneumoniae.

“Untuk menangani pneumonia mikoplasma, kami juga sedang mempersiapkan tes patologi patogen ini di laboratorium Profesor Dr. Sri Omijati,” jelas Imran saat webinar Mycoplasma Pneumonia: Diagnosis dan Pengobatan pada Selasa, 5 Desember 2023.

“Kami akan mempersiapkan networking tidak hanya di lab, tapi nanti di RS Sulyanti Saroso.” Pengiriman sampel ke laboratorium jaringan

Imran kembali menjelaskan, sampel uji dari puskesmas dan rumah sakit akan dikirim ke jaringan laboratorium. Terakhir, Anda akan memasuki laboratorium profesor. Dr. Sri Omijati.

“Di sini akan dilakukan uji kultur patogen,” jelasnya.

Sebagai referensi, surveilans influenza yang ada di Indonesia saat ini adalah surveilans influenza (ILI) yang dilakukan di 31 Puskesmas (26 provinsi) dan surveilans Infeksi Saluran Pernafasan Akut Berat (SARI) di 9 RSUD.

Semuanya merupakan bagian dari Pengawasan dan Respons Influenza Global (GISRS).

ILI – Surveilans SARI dirancang sebagai salah satu strategi transisi dari pandemi ke COVID-19 yang terlokalisasi pada tahun 2023.

Persiapan fase epidemi Covid-19, penguatan site eksisting dan perluasan beberapa site ILI, site SARI dan laboratorium rujukan menjadi total 39 PKM, 37 RS, 14 KKP, 13 laboratorium wilayah, 15 Whole Genome Sequencing (WGS). ) laboratorium.

Dalam jumpa pers beberapa hari lalu, Imran Bambudi menekankan perlunya penguatan surveilans untuk mendeteksi Mycoplasma pneumoniae.

Alat pengambilan sampelnya juga berbeda dengan Covid-19, sehingga persediaannya sedang disiapkan.

“Nah, sebagai bagian dari pengawasan ini kita memerlukan transportasi laboratorium. Kami mengirimkan transportasi untuk sampel dari Kementerian Kesehatan. Nanti dikirim ke laboratorium jaringan laboratorium kesehatan masyarakat,” ujarnya. Diperlukan reaksi khusus

Media pengangkut spesimen, cairan atau reagen harus dikhususkan untuk mendukung pengujian spesimen bakteri Mycoplasma.

“Reagen uji mikoplasma bersifat spesifik sehingga dapat mengidentifikasi bakteri tersebut,” lanjut Imran.

Saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan verifikasi terhadap beberapa pasien anak yang dilaporkan terjangkit pneumonia mikoplasma di DKI Jakarta. Angka kejadian penyakit pernapasan ini saat ini serupa dengan yang terjadi di China dan banyak negara lain seperti Belanda, Denmark, dan Amerika Serikat (AS).

Kementerian Kesehatan telah menerima laporan adanya pneumonia mikoplasma pada pasien anak.

Dari laporan yang diterima Kementerian Kesehatan, tiga pasien anak dilaporkan mengalami gejala yang mengarah ke infeksi Mycoplasma.

“Iya, sudah ada laporan lisan dan sekarang sudah dikonfirmasi di fasilitas kesehatan. Nanti akan kita sampaikan pengumuman resminya,” kata Imran pada Selasa, 5 Desember 2023 melalui SMS dalam konfirmasi yang diterima Health netizennow.com. Apakah Anda terpengaruh secara positif atau masih ragu?

Dan ketika ditanya, apakah ketiga pasien anak tersebut benar positif mikoplasma atau hanya sekedar kecurigaan?

Imran menjawab, data yang masuk belum lengkap. Kementerian Kesehatan masih melakukan verifikasi atas laporan dan uji sampel tambahan terkait ada tidaknya bakteri mikoplasma pada ketiga pasien anak tersebut.

“Data yang dimasukkan tidak lengkap,” ujarnya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *